HARIANNKRI.COM – Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di desa Tani Aman Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Jum’at (22/11/2019) siang. Karhutla hampir merambah ke pemukiman penduduk.
Mendapat informasi tersebut, Tim gabungan Satgas Karhutla terdiri dari TNI, Polri, Pemadam Kebakaran dan petugas medis, secara bersama terjun langsung ke lokasi kebakaran. Mereka melakukan pemadaman dan evakuasi warga.
Warga masyarakat di desa Tani Aman berhasil dievakuasi tim gabungan Satgas Karhutla. Sementara itu lokasi kebakaran berhasil dipadamkan berkat kerja keras dan kesigapan Satgas Karhutla yang turut membantu penanggulangan bencana.
Hal ini bukanlah kejadian sesungguhnya. Kejadian tersebut merupakan simulasi latihan yang di gelar Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) serta intansi terkait lainnya. Hal ini terkait kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi akibat bencana Karhutla di wilayah Kalimantan Timur.
“Korem 091 ASN bersama seluruh intansi terkait serta elemen masyarakat untuk peduli akan bahaya kebakaran hutan dan lahan yang sangat berpotensi di Kaltim. Peristiwa yang baru saja terjadi merupakan rangkaian dari pelaksanaan latihan Karhutla,” ucap Kasi Ops Korem 091/ASN Kolonel Inf Hendri Wijaya dalam pelaksanaan evaluasi.
Ia menuturkan latiihan tersebut berkaitan dengan tugas pokok Korem 091/ASN sebagai satuan Komando Kewilayahan. Latihan dilaksanakan selama Lima hari dengan melibatkan para prajurit Jajaran Korem 091/ASN, Polri, Pemda, BPBD dan unsur terkait lainnya.
“Selama melaksanakan latihan ini para Peserta latihan dituntut untuk mampu dalam hal pemeliharan teknik penangulangan bencana alam kebakaran hutan dengan alat yang ada atau dengan sarana lainnya. Mampu mengolah dapur logistik dan pendistribusiannya, mampu memberikan pertolongan pertama di lapangan. Guna melayani dan merawat korban bencana alam,” terangnya.
“Maka dengan telah dilaksanakannya latihan penanggulangan bencana Kebakaran ini. Para peserta latihan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan personel. Serta senantiasa memiliki kesiapsiagaan dan kemampuan mendeteksi sedini mungkin segala perkembangan situasi kemungkinan akan terjadinya bencana alam,” jelasnya. (AMN)