HARIANNKRI.COM – Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia wilayah Banten (Apindo Banten) tergerak untuk membantu korban banjir secara langsung di beberapa wilayah Provinsi Banten. Mereka melakukan koordinasi dengan sejumlah Dewan Pengurus Provinsi serta Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.
Hal tersebut dituturkan oleh Ketua Apindo Banten Edy Mursalim kepada media saat ditemui di kota Tangerang, Jumat (10/1/2020) pagi. Mereka memetakan wilayah terdampak agar bisa membuat skala prioritas dalam pemusatan pendistribusian bantuan. Edy juga mengatakan Apindo melalui Dewan Pimpinan Kabupaten Lebak hadir secara langsung kepada masyarakat Lebak. Tentu saja melalui posko-posko yang dibentuk oleh Apindo Kabupaten Lebak.
Lebih lanjut, bahwa Apindo juga hadir di kota tangerang bersama beberapa perusahaan seperti PT. Gajah Tunggal, Tonikitex MFG, Indah Buana, Broco Mutiara, Tunas Alfin, Megah Sembada serta PT Panca Prima. Selain menyampaikan bantuan secara langsung Apindo juga menyampaikan bantuan kepada TIM Pemerintah Kota Tangerang.
Selain itu, beberapa industri yang menjadi anggota di Kota Tangerang Selatan seperti PT. Surya ToTo yang melakukan giat CSR Korban Banjir Sungai Cisadane untuk Kampung Pondok. Mereka merupakan warga sekitar ToTo Serpong yang terdampak pada tanggal 02 Januari 2020. Tidak sedikit juga industri di Tangsel seperti Indah Kiat, Alam Sutra, Buana Lestari, Pratama dan lainnya. Perusahaan tersebut fokus menyalurkan bantuan kepada karyawan di tempat mereka bekerja yang juga merupakan korban banjir awal tahun 2020 tersebut.
“Banjir awal tahun 2020 betul-betul membuka mata kita semua akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan, perlu masukan dari banyak pihak dan khususnya dunia usaha sebagai penggerak roda ekonomi di wilayah untuk dapat menyampaikan beberapa hal kepada pemerintah,” ujar Ketua Apindo Banten.
Hal tersebut dikarenakan bahwa banyak industri di banten yang terdampak bencana banjir tersebut. Selain merenggut produktivitas bencana banjir juga mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit bagi kalangan industri dengan terputusnya jalur distribusi beberapa waktu kemarin, karenanya dunia usaha harus mereview kembali seluruh rangkaiannya.
“Bencana banjir awal 2020 telah mengakibatkan beberapa industri mengalami kerusakan pada bagian mesin produksi dan hal tersebut tentunya akan berdampak kepada order yang sudah diterima atau disepakati, karenanya semua perjanian bisnis itu ada pinaltinya ( ganti rugi -red ),” kata Edy. (AMN)