HARIANNKRI.COM – Rumah Purnawirawan Polri Sudarsin di Desa Tambakrejo Tongas, Kabupaten Probolinggo, mendapat teror bondet (sejenis bom ikan) oleh orang tak dikenal, Minggu (7/6/2020). Diduga teror ini berkaitan dengan kegiatan penambangan tanah yang terjadi di kawasan Pasuruan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, karena saat kejadian Sudarsin dan keluarga sedang tidak berada dirumah tersebut.
“Kami saat itu tidak berada di rumah. Saya berada di sebelah selatan masjid sini, rumah Yek Lut. Begitu saya dengar ada ledakan, saya langsung pulang. Mencari sumber ledakan itu. Dan ternyata rumah saya yang diserang bondet,” ungkap Sudarsin kepada awak media, Senin (8/6/2020).
Aksi pelemparan Bondet, di desa Tambakrejo ini sudah terjadi 2 kali berturut turut. Pada hari Sabtu (6/6/2020) malam dan juga keesokannya hari Minggu (7/6/2020) malam.
Pada minggu malam, Sebelum melempar bondet, pelaku membuat lubang di penutup pagar rumah. Selanjutnya, barulah bondet tersebut dilemparkan, dan tak lama kemudian meledak di teras rumah Sudarsin, Purnawirawan Polri itu.
“Istri sempat mendengar ada motor brong bleyer-bleyer di depan rumah, lalu tak lama kemudian disusul ledakan bondet,” tambah Sudarsin yang telah Purna tugas di institusi Polri sejak 3 bulan lalu.
Kepala Desa Tambakrejo Arifin mengatakan dari Info yang didapat, teror bondet ini diduga adanya indikasi terkait kegiatan penambangan yang angkutan tanahnya melalui desa tambakrejo dan sudah ada kesepakatan antara tuntutan warga dan di disetujui oleh pihak tambang yg mewakili.
“Dalam kesepakatan itu, Masyarakat meminta kompensasi terkait jalan yang rusak untuk di perbaiki dan dilakukan penyiraman jalan, mobil angkut tanah untuk di tutup terpal, mobil tidak konvoi berbuntutan. Namun sayangnya kesepakatan itu di abaikan sendiri oleh penambang,” Uuar Kades Arifin
Sementara itu Kapolsek Tongas, Iptu Gatot Santoso mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki kasus teror bondet tersebut. Pihaknya sudah melakukan olah TKP dan mengamankan Barang Bukti (BB) serpihan bondet serta akan menindaklanjuti apa motif dibalik semua in i.
“Usai olah TKP, saat ini masih kami selidiki, apa motif sebetulnya dari pelaku ini,” ujar Iptu Gatot. (SYN)