Wajar Bila Ada Yang Menginginkan Jabatan Presiden 3 Periode.
Ditulis oleh: Tubagus Soleh, Ketum DPP Ormas Kerabat dan Sahabat Kesultanan Banten (Babad Banten).
Kepemimpinan Presiden Haji Joko Widodo sangat mengesankan. Periode ke 2 kepemimpinan beliau sebagai Presiden dan Kepala Negara menunjukan kemampuan beliau sebagai Pemimpin Bangsa yang kharismatik.
Keberhasilan beliau tidak hanya sebagai Presiden sebuah negara yang besar seperti Indonesia. Namun yang lebih inspiratif adalah keberhasilan beliau dalam memimpin rumah tangga yang patut juga kita apresiasi.
Belum pernah terjadi dalam sejarah politik Indonesia modern. Seorang Presiden berfikir yang visioner seperti Pak Jokowi. Dua putera beliau terpilih sebagai Walikota. Hal ini menunjukan kekuatan visi beliau dalam kepemimpinan Indonesia masa depan.
Kita banyak menyaksikan Seorang Pemimpin berhasil dalam memimpin negara tapi gagal dalam memimpin keluarga.
Kita juga sering melihat seorang pemimpin yang hebat mengkader banyak orang hingga jadi. Tapi gagal dalam mengkader anaknya sendiri untuk jadi pejuang.
Memimpin dan mengkader dua hal yang berbeda tapi memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak terpisahkan.
Mengkader adalah adalah kegiatan memproses seseorang untuk bisa melanjutkan estafeta kepemimpinan dalam suatu organisasi atau lembaga tertentu.
Dengan mengikuti kaderisasi yang terpola, tersistem, dan fokus pada tujuan pengkaderan saya percaya siapapun bisa tampil sebagai pemimpin dalam kapasitasnya masing-masing.
Saya melihat Pak Jokowi seorang Pengader yang hebat, berani dan visioner. Ini adalah fakta. Saya suka gaya Pak Jokowi yang satu ini.
Dengan membuktikan dua putera beliau sebagai walikota yang terpilih di Surakarta dan Medan sudah cukup bukti bahwa beliau seorang Pengkader bangsa bervisi, berani dan hebat.
Saya sangat tidak sependapat dengan komentar yang seolah-olah karena terpilihnya ke dua putera beliau karena posisi dan kedudukan pak Jokowi sebagai Presiden.
Sebab ada fakta lain, putera pejabat tinggi lain pun yang ikut konstentasi politik gagal meraih dukungan politik dari rakyat.
Rakyat melihatnya sederhana dan tidak njelimet. Dukungan rakyat segaris lurus dengan keberhasilan kinerja Pemimpin. Dalam hal ini kinerja Pak Jokowi sebagai Presiden dipandang berhasil oleh rakyat.
Sehingga wajar saja bila ada suara atau aspirasi yang menginginkan Periode Jabatan Presiden harus diamandemen menjadi 3 periode.
Bila masalahnya terbentur oleh UU, toh itu hanya UU yang bisa diperbaiki demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Untuk masalah mekanismenya kita percaya kepada DPR dan Pemerintah.
Keberhasilan Pak Jokowi dalam pembangunan yang hampir merata ke seluruh peloksok Indonesia harus dilanjutkan satu periode lagi. Agar terjadi kesinambungan pembangunan. Saya sangat setuju. Bagaimana dengan brader?