KPU Stop Debat Capres. Ditulis Oleh: Zeng Wei Jian, Influencer.
Dua tahun lalu, Kyai Haji Jusuf Hamka alias Babah Alun sudah menyebut Paslon Prabowo-Gibran. Bisa menang satu putaran. Tarrot reader Nana Padmo menyatakan numerologi Ganjar Pranowo adalah “5”. Jika para influencer bayaran Ganjaris masih melancarkan serangan tidak etis seperti fitnah Jokowi penghianat, dinasti politik, dan tiga periode, niscaya Ganjar Pranowo bakal “Apes”.
Salah satu ritual unfaedah pemilu adalah “Debat Capres”. Para Capres dijadikan bahan badutan. Disuruh berdiri di depan cermin. Slip-of-the-tounge dan gesture lucu dipake sebagai bahan olok-olokan timses rival. Lima debat Capres beri cuan ratusan miliar kepada stasiun televisi dan big media cabals. Capres cawapres gak dibayar. Kehadiran mereka mendatangkan iklan konsumtif besar.
Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. tolak tunduk dihadapan capitalist media. Dia gak mau ikut debat Capres di televisi. Targetnya menjaga kualitas kampanye yang beradab. Presiden Rodrigo Roa Duterte mengatakan keputusan Bongbong Marcos Jr. skip debat pilpres sebagai tindakan benar dan tepat. Absurditas acara unfaedah Debat Pilpres adalah waktu yang dibatasi. Gimana seorang capres bisa mempertahankan argumen dalam 1 menit.
“During the campaign, we had a limited time to talk, and the next time that you are a candidate, you are invited to do that… Tama si Marcos (Marcos was right), decline,” kata President Duterte.
Bongbong Marcos Jr. trus asyik menggunakan podcast miliknya. Semua paparan, program, visi-misi, dan lain sebagainya dituangkan. Publik diberi pemahaman klir tanpa dipotong waktu 60 detik. Alhasil Paslon Bongbong dan Sara Duterte menang pilpres.
Ganjar Pranowo nyaris kena masalah setelah slip seolah merendahkan profesi MC dan Jurnalis. Puji Tuhan bisa diredam. Bila Pilpres cuma cari figur pandai ngebacot dan silat lidah, maka Roki Gerung dan Anies Baswedan akan bersaing ketat sebagai juaranya.
Debat Kandidat paling spektakuler adalah saat Ahok lihat Program DP 0 rupiah sebagai dagelan. Kemampuan public speaking, silat lidah, dan performance memenangkan Anies Baswedan. Tapi faktanya selama 5 tahun Program DP 0 rupiah gak bisa direalisasi.
KPU mesti melakukan perubahan progresif; Larang Debat Pilpres di televisi. Kandidat Capres harus bikin video pemaparan. Bisa disebar berulang via semua platform. Jika Q&A masih dianggap perlu, maka stasiun televisi bisa mendatangkan sederet akademisi dan ulama berhadapan dengan satu paslon di acara interaktif. Biar fokus. Satu paslon satu acara.