PIS: Perang Israel dan Palestina Bukanlah Perang Agama

PIS: Perang Israel dan Palestina Bukanlah Perang Agama
Ilustrasi artikel berjudul "PIS: Perang Israel dan Palestina Bukanlah Perang Agama"

HARIANNKRI.ID – Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) menyatakan, perang Israel dan Palestina adalah upaya sebuah negara memperluas wilayah. Keberhasilan Indonesia mendorong resolusi PBB agar Palestina menjadi anggota tetap PBB patut diapresiasi.

Ketua PIS, Ade Armando menuturkan, pihaknya mendukung penuh pemerintah Indonesia memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Seluruh warga Indonesia juga diajak mendukung upaya Indonesia mewujudkan dua negara berdaulat bagi Palestina dan Israel.

“Seperti termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945, kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa di dunia, termasuk Palestina. Karena itu bagi PIS, kemerdekaan Palestina adalah hak mutlak yang harus diberikan kepada mereka,” kata Ade Armandodalam pernnyataannya, Selasa (14/05/2024).

Lanjutnya, PIS juga mengapresiasi upaya Indonesia yang telah berhasil mendorong resolusi PBB agar Palestina menjadi anggota tetap PBB. Indonesia menajdi satu dari 134 negara yang mendukung resolusi tersebut. Hanya ada 9 negara yang menolak, yaitu: Amerika Serikat, Israel, Ceko, Hongaria, Micronesia, Nauru, Palau, dan Papua New Guinea.

Dengan resolusi itu, ujar Ade, walaupun Palestina belum menjadi anggota resmi, mereka berhak untuk duduk di sidang-sidang PBB, serta memberi usulan dan amandemen. Seiring dengan semakin menguatnya dukungan kepada Palestina, baik dari negara maupun dari masyarakat sipil.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat Palestina akan merdeka dan menjadi anggota penuh PBB,”tambahnya.

Selain itu, ungkapnya, PIS juga mengecam serangan brutal Israel kepada Palestina dalam beberapa bulan belakangan ini. Sedikitnya sudah 35 ribu lebih warga Palestina terbunuh akibat serangan itu.

“Sebagian besar korbannya adalah anak-anak dan perempuan. Kami berpendapat, perang Israel dan Palestina bukanlah perang agama. Tapi adalah upaya Israel untuk memperluas wilayah mereka. Alasan bahwa untuk mengejar Hamas, adalah alasan yang mengada-ngada,” tutup Ade Armando. (OSY)

Loading...