HARIANNKRI.COM – Seusai membuka latihan Apel Kesiapan Pelaksanaan Latihan Pengamanan Pemilu Legeslatif dan Presiden tahun 2019 Danrem 071 WK (Widjayakusuma), Kolonel Kav.Dani WardhanaSSos MM MHan, memberikan keterangan Pers di Makorem 071/Wk, Sokaraja Banyumas Jawa Tengah, Rabu (30/01/2019).
Di jelaskan lebih lanjut latihan ini tidak hanya di laksanakan kali ini saja. Namun di tahuntahun sebelumnya sudah pernah di lakukan. Hal ini agar prajurit memahami dan menguasai dalam pengamanan pemilu nantinya.
“Pada intinya dalam kegiatan ini jajaran TNI memback-up Polri”tegasnya.
Menanggapi kekuatan pengerahan pasukan menghadapi Pemilu mendatang, Danrem menyampaikan perkuatan seribu personel dari seluruh satuan jajaran Korem 071/Wk.
Latihan akan di laksanakan di tingkat Kodim jajaran Korem 071/Wk mulai Rabu,30 Januari 2019 berlanjut dan ada pentahapanya. Mulai practical for game dan aplikasi latihan bersama melibatkan Satuan Polri, Sabhara dan Brimob,ungkapnya.
Adapun perkuatan yang di siapkan di tiap Kodim 75 personel dari 1000 yang tergabung tersebut terbagi di tiap Kodim. Dengan jumlah 9 Kodim di jajaran Korem 071/Wk.yang nantinya bergabung dengan Polres di masing-masing wilayah.
“Pengamanan seluruh jajaran Korem memback-up Polri sesuai direktif dari pimpinan. Dalam latihan ini juga terlibat Pasukan Satbanpur Jajaran Brigif 4/DR, yakni Yonif 405/Sk,406/Ck,dan 407/Pk,” terang Danrem 071 WK.
Saat disinggung tentang Netralitas, Danrem 071 WK menegaskan “Netralitas sudah jelas dan sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Bagi kami, Netralitas Harga Mati.”
Netral tidak terlibat politik praktis dan anggota pun harus tahu bagaimana berbuat di lapangan,tidak terpengaruh provokasi maupun ajakan ajakan yang di lakukan kelompok kelompok tertentu.Netralitas,sudah berulang kami tegaskan dan sampaikan kepada prajurit.Untuk perlengkapan,sifatnya kita hanya memback-up,cukup dengan tameng dan tongkat.
“Dulu memang ada pasukan Huru Hara ( PHH ), namun sudah dihapus dan diserahkan ke kepolisian semenjak ada UU TNI,” pungkasnya. (RMT)