Gerakan Pemuda Nusantara Minta Bupati Buru dan Buru Selatan Ditangkap

Gerakan Pemuda Nusantara
Aksi ujnuk rasa Gerakan Pemuda Nusantara didepan Geduk BPK Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019)

HARIANNKRI.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) melakukan aksi unjuk rasa terkait Bupati Buru dan Buru Selatan yang diduga melakukan tindak pidana korupsi.

Kordinator lapangan Riski menjelaskan, lebih dari 250 orang turut berpatisipasi untuk melaukan akso demo ini. Ia mengaku aksi ini dilakukan karena merasa prihatin dan peduli atas nasib rakyat pulau Buru dan Buru Selatan.

“Kami meminta Badan pemeriksaan Keuangan Daerah untuk mengevaluasi kinerja Bupati Buru dan Buru Selatan. Karena kami menduga ada praktik-praktik kotor yang dilakukan kedua bupati tersebut. Diantaranya ada dugaan pengelapan dana lapangan MTQ Dan dana reklamasi pantai. Kami tidak pulau Buru dan Buru Selatan dipimpin oleh kepala daerah yang tidak bersih,” kata Riski di depan kantor Badan Pemeriksaan Keuangan RI, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).

Gerakan Pemuda Nusantara Minta Bupati Buru dan Buru Selatan Ditangkap
Aksi ujnuk rasa Gerakan Pemuda Nusantara di depan Geduk BPK Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019)
Sementara itu, orator Widin Waimese menjelaskan bahwa aksi kali ini bukanlah aksi yang terakhir. Ia mengaku, jika tuntutan mereka tidak dikabulkan, maka Gerakan Pemuda Nusantara akan datang lagi dengan massa yang lebih besar

“Tuntutan kami sederhana. BPK harus mengaudit Bupati Buru dan Buru Selatan. Jika terbukti ada uang rakyat yang digelapkan, maka tangkap serta proses secara hukum yang berlaku. Jika tidak, maka kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” tegas Widin Waimase.

Ia berharap, pemuda-pemudi Buru dan Buru Selatan lebih kritis terhadap situasi di daerahnya. Kedepannya, pemuda-pemudi Buru dan Buru Selatan bisa menjadi penyambung lidah rakyat. Rencananya, mereka juga akan menggelar aksi unjuk rasa kedua pada 17 Sebtember 2019 di depan Kantor KPK. Ia juga mengaku aksi kedua nanti rencananya diikuti 500 orang.

“Kegiatan aksi ini tidak terbatas pada mahasiswa atau mahasiswi tertentu. Kita ingin menjadikan aksi ini sebagai masalah universal yang harus diakomudirkan. Untuk itu, kepada pemuda-pemudi Buru dan Buru Selatan, mari bersama-sama mendukung tuntutan ini dengan tegas,” tutur Widin Waimase. (ARB)

Loading...