HARIANNKRI.ID – Meski angka kecelakaan lalulintas di Provinsi Jawa Tengah pada semester II tahun 2021 menurun, namun tertib berlalulintas harus tetap dijaga. Berdasarkan data jumlah korban kecelakaan lalulintas (laka lantas), penyebab kematian karena berkendara di jalan masih tergolong tinggi.
Demikian disampaikan Serdik Sespimmen Polri Angkatan 61 Kompol Hary Ardianto SH SIK MH di sela kegiiatan baksi sosial bersih-bersih Masjid Al Ikhsan di Jalan Majapahit No 140 Gayamsari Kota Semarang Jawa Tengah, Jumat (16/4/2021). Ia menuturkan, laka lantas masih menjadi masalah yang cukup pelik untuk diatasi. Saat ini, berbagai cara telah dilakukan oleh Polri dan pemangku kepentingan di bidang lalulintas lainnya.
“Sehingga diharapkannya kesadaran tertib berlalulintas dan mematuhi aturan yang berlaku bagi masyarakat pengguna jalan. Guna menekan dan menurunkan angka kecelakaan serta fatalitas korban kecelakaan lalulintas,” kata Kompol Hary Ardianto.
Lanjutnya, berdasarkan data dari Subditgakkum Ditlantas Polda Jateng, dalam periode Juli sampai dengan Desember 2020 di Wilayah hukum Polda Jateng terdapat 9.423 kejadian laka lantas. Sebanyak 1.521 korban meninggal dunia, 26 korban luka berat, 10.869 korban luka ringan. Adapun kerugian material tercatat sekitar Rp6.914.600.000.
Diakuinya, jika melihat data angka kecelakaan lalu lintas periode Semester I 2020 banding Semester II 2020, dari segi kejadian maupun dari segi fatalitas korban meninggal dunia mengalami penurunan. Menurunnya jumlah ini disebutnya atas upaya-upaya yang dilakukan Polri khususnya Ditlantas Polda Jateng dengan stakeholder terkait. Penurunan jugadipengaruhi meningkatnya kesadaran dalam tertib berlalulintas masyarakat/pengguna jalan untuk selalu tertib berlalulintas.
“Jika Semester I 2020 angka kejadian laka lantas 10.838 perkara, sedangkan Semester II 2020 turun menjadi 9.423 perkara. Atau kurang lebih menurun 13 persen,” imbuhnya.
Tertib Berlalulintas Kunci Keselamatan Dalam Berkendara
Kompol Hary Ardianto mengingatkan, jumlah meninggal dunia karena kecelakaan dari Semester I 2020 ke Semester II 2020 memang mengalami penurunan 13 persen. Dari 1.757 jiwa menjadi 1.521 jiwa. Namun menurutnya, fakta tersebut tetap saja mengkhawatirkan. Tetap harus dicari solusi untuk terus menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas korban meninggal dunia.
“Kalau dibikin rata-rata, kurang lebih ada 52 kejadian kecelakaan per hari, atau setiap hari ada 8 orang yang meninggal dunia. Dengan tidak bermaksud mengecilkan virus Corona sebagai penyakit yang mematikan. Ada juga penyebab kematian yang tinggi yang tidak disadari masyarakat yang terjadi di jalan yang disebabkan tidak tertibnya berlalulintas. Sehingga menyebabkan kecelakaan dan meninggal dunia,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kompol Hary Ardianto menghimbau kepada masyarakat Jawa Tengah atau penguna jalan, selalu patuh terhadap aturan perlalulintasan yang ada. Masyarakat diharapkan selalu tertib, disiplin dan toleransi dalam berkendara di jalan.
“Jangan lupa sebelum berkendara, harus mempersiapkan kondisi kendaraan dalam keadaan yang prima dan kesiapan fisik dari pengendara serta surat surat kendaraan seperti SIM dan STNK,” pungkasnya. (OSY)