Ketua Fraksi PAN DPR RI Sesalkan Muktamar IDI Jadi Ajang Pemecatan dr Terawan

Ketua Fraksi PAN DPR RI Sesalkan Muktamar IDI Jadi Ajang Pemecatan dr Terawan
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyesalkan pemecatan dr Terawan Agus Putranto dari anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dibacakan saat sidang Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat 25 Maret 2022 lalu

HARIANNKRI.ID – Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyesalkan pemecatan dr Terawan Agus Putranto dari anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dibacakan saat sidang Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat 25 Maret 2022 lalu. Dibacakannya keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI saat muktamar dianggap menjatuhkan marwah muktamar itu sendiri.

Saleh mengaku terkejut dengan dibacanya keputusan MKEK IDI ditengah acara Muktamar IDI berlangsung. Pembacaan putusan terebut dianggapnya menjatuhkan marwah muktamar dan tidak sesuai dengan tujuan diselenggarakannya muktamar.

“Saya benar-benar terkejut dengan keputusan itu. Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturrahim dalam merajut persatuan. Kok ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan. Permanen lagi. Ini kan aneh ya?” kata Ketua Fraksi PAN DPR RI ini dalam pernyataannya, Minggu (27/3/2022).

Saleh pun mendesak Kementerian Kesehatan segera memfasilitasi pertemuan IDI dengan dr Terawan. Pada pertemuan tersebut, nantinya harus dibahas tuntas persoalan dan isu yang beredar.

“Melalui dialog yang baik, semua masalah diharapkan dapat terselesaikan,” imbuhnya.

Terkait pemecatan secara permanen dari anggota IDI, Anggota Komisi IX ini mengaku sangat menyesalkan keputusan tersebut. Menurutnya, dr Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia. Sebagai dokter dan anggota TNI, ia mengklaim mantan Menteri Kesehatan tersebut telah menorehkan banyak prestasi.

“Bahkan tidak berlebihan bila disebut bahwa RSPAD menjadi salah satu rumah sakit besar yang berkualitas baik berkat tangan dingin dokter Terawan,” ujar Saleh.

Pemecatan dr Terawan Dari Anggota IDI Karena DSA dan Vaksin Nusantara?

Menurut anggota legislatif dari Dapil Sumut II ini, ada beberapa kegiatan dr. Terawan yang diyakini menjadi pemicu pemecatan tersbut. Diantaranya terkait DSA dan Vaksin Nusantara.

“Saya dan keluarga adalah pasien langsung dr Terawan yang mencoba kedua hal itu. Setelah di-DSA, rasanya tidak ada masalah. Bahkan, ada perasaan lega dan enak. Begitu juga Vaksin Nusantara. Setelah divaksin, alhamdulillah tidak ada masalah. Sejauh ini, kami baik-baik saja,” tutur Saleh.

Berdasarkan pengalamannya, ia merasa tidak ada masalah sama sekali dengan dr Terawan. Mantan Menteri Kesehatan tersebut diyakininya selalu bekerja secara profesional. Saleh mengklaim, semua pasien ditangani dengan baik. Bahkan, ia mengaku, sebelum DSA harus mengikuti sejumlah test dan berkonsultasi dengan beberapa dokter lain.

“Saya kira, baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat. Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya. Bahkan, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI,” ucap Saleh.

Ia menegaskan, tindakan pemecatan seperti ini tidak bisa dibiarkan karena bisa menjadi preseden buruk ke depan. Dikhawatirkan, insiden ini akan menyusul lagi pemecatan-pemecatan berikut dengan berbagai alasan lain.

“Bagaimana tidak? Mantan menteri kesehatan saja bisa dipecat? Apalagi yang lain. Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, tidak boleh tinggal diam. Mohon ini difasilitasi dan didamaikan. Itu pasti lebih baik bagi semua,” Tutup Saleh Partaonan Daulay. (OSY)

Loading...