HARIANNKRI.COM – Salah satu alumni 212 Bahrul Rohman saat ini harus berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Bahrul didiagnosa mengidap penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS). Keluarga alumni 212 ini harus berjuang mendapatkan biaya pengobatan yang tidak sedikit.
Demikian dijelaskan Ayu Suhesti kakak Bahrul, seperti yang dikutip dalam kitabisa.com, Senin (10/12/2018). Wanita asal Lamongan ini meminta kerelaan hati para alumni 212 di seluruh Indonesia untuk membantu biaya pengobatan adiknya.
“Saya adalah kakak kandung dari Bahrul Rohman yang sekarang didiagnosa mengidap penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS-red). Bahrul saat ini masih kuliah semester 7 di STIE Ahmad Dahlan Jakarta sebagai mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi Kemendikbud, Yang sedang terbaring lemah tak berdaya tersebut adalah adik tercinta saya yang bernama Bahrul Rohman. Bahrul, sudah dirawat kurang lebih seminggu ini di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, karena sakit yang ia derita,” ujar Ayu.
Lanjut Ayu, Bahrul mengidap penyakit yang tidak biasa bernama Guillain Barre Syndrome, atau biasa dikenal sebagai penyakit GBS. Kondisi langka yang disebabkan oleh sistem imun yang menyerang sistem saraf periferal. Kondisi ini mungkin membuat saraf meradang yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan otot jika tidak terobati secepatnya.
Informasi yang didapatkan dari Dokter, untuk penyembuhan penyakit tersebut harus berobat ke RSPON (Rumah Sakit Pusat Otak Nasional). Dengan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Bahrul harus dirawat minimal 5 hari.
Adapun rincian biaya pengobatannya; sekali suntikan (per botol) harga cairanya 4 juta. Sehari minimal menghabiskan 12 botol. Minimal pengobatan dilakukan selama 5 hari. Julmah total biaya yang dibutuhkan sebanyak 240 juta. Biaya diatas belum termasuk biaya obat, tindakan medis dan kamar.
Bahrul adalah salah satu ustadz di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo, Jampang, Kemang, Bogor, Jawa Barat. Ia juga sedang menyelesaikan skripsinya di STIE Ahmad Dahlan Jakarta karena target kuliahnya hanya 3,5 tahun.
Bahrul adalah seorang aktivis kampus. Salah satunya aktif di IMM STIE Ahmad Dahlan (Kabid dakwah dan kajian keislaman). Ia juga pernah aktif di PMI STIE Ahmad Dahlan. Untuk sekarang ini Bahrul aktif di Ortom Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Ciseeng.
Ayu menjelaskan, adiknya memiliki tekat yang kuat dalam menuntut ilmu. Hal itu sudah terlihat sejak adiknya menjadi santri di Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan. Keinginan tersebut diwujudkan dengan belajar secara sungguh sungguh dan berkeinginan untuk mendapatkan beasiswa ketika kuliah nanti. Karena dia tahu bahwa ayahnya hanyalah seorang nelayan yang penghasilanya tidak menentu. Apalagi ibu mereka sudah 8 tahun ini mengidap penyakit stroke.
“Dengan kondisi diatas, mohon teman-teman seperjuangan untuk dapat membantu meringankan beban Ustadz Bahrul. Dengan berdonasi di sini, melalui kitabisa.com. Sehingga cita-cita adik saya bisa terwujud, menjadi sarjana di keluarga kecil kami,” pinta Ayu.
Bantuan untuk alumni 212 ini bisa dilakukan melalui kitabisa.com, kemudian ikuti langkah-langkah yang ada. Bantuan juga bisa diberikan melalui Ayu Suhesti, kakak Bahrul Rohman, dengan nomor yang bisa dihubungi 085329865153. (OSY)