Dipindahkannya markas pemenangan prabowo sandi ke jateng sangat tepat.
Dalam kacamata politik, prabowo sandi menusuk ke jantung lawan (Jokowi) saat lawan tidak pernah menghitung strategi ini sebelumnya.
Target prabowo sandi bukan menag di jateng dan memang gak harus menang disana, target hanya mangacaukan basis utama jokowi.
Kalau jateng bisa netral dan bisa draw dengan prabowo atau jokowi hanya menang tipis di jateng maka ini lampu merah buat dia.
Saat ini sandiagan sudah turun ke 800 titik lebih, mungkin sampai habis masa kampanye, sandiagan akan menyentuh 1000 lebih titik kampanye.
Sedangkan jokowi ma’ruf saat ini stagnan, elektabilitas nya malah turun dibawah 50%, sebagai petahana ini adalah angka yang buruk.
Ini sebabnya semua tim sukses jokowi agak emosi dengan kondisi begini, erick thohir saat ini juga sering emosi.
Ini tidak lepas dari hasil survei internal prabowo sandi yang angka ril nya terus merangkak naik dan data ini memang sengaja di hold dan tidak publish ke publik.
Tim jokowi sadar angka fair ini, maka semua lembaga survei saat ini dan semua media dikerahkan untuk mendongkrak jokowi, dari media grup sampai jawa pos, mulai dari grup Media Chairul Tanjung sampai grup nya Hary Tanoe dan Grup Bakrie.
Tapi semua usaha itu tidak signifikan, semua angka ril saat ini tetap menunjukkan jokowi stagnan dan prabowo sandiaga merangkak naik secara konsisten.
Sandiaga mendongkrak prabowo lebih besar, adanya sandiaga membuat prabowo sangat tertolong, bukan hanya soal dana, tapi juga soal isu dan manuver, sandiaga punya teman banyaj di level elit yang tidak dimiliki oleh partai pengusung model PAN dan PKS.
Prabowo juga tertolong oleh orang elit disekitar tommy soeharto, orang elit disekitar SBY dan elit disekitar adik prabowo Hasyim Djojohadikusumo.
Sudah rahasia umum, sebagai petahana jokowi diuntungkan oleh semua faktor. Namun melihat fakta lapangan, dari semua variable survei, jokowi tidak naik dan isunya terus negatif.
Langkah yang tepat saat ini yang harus terus dilakukan prabowo dan semua tim juga simpatisannya adalah:
Prabowo jangan terlalu banyak berbicara ke media.
Sandiaga terus melanjutkan manuver dan komunikasi politik tingkat elit terutama terus meneyrang. Jokowi dalam hal ekonomi, jangan prabowo yang main disini, sandiagan lebih legitimate.
Pendukung prabowo terus menyuarakan fakta fakta gagal nya jokowi, isu ekonomi, isu tenaga kerja cina, isu utang luar negeri dst.
Isu dan Fakta jokowi bahwa lemah dalam memperhatikan dunia islam. Palestina, Rohingya, Muslim Uighur, dia tidak becus dan pencitraan dalam isu infrastruktur dst. Ini harus terus diangkat dalam sisa masa kampanye.
Terakhir, kalangan emak emak dan kalangan millenial terus bekerja dengan rapi menciptakan isu dan mengemukakan fakta. Bahwa urusan dapur saat ini berat dan jokowi tidak mewakili millenial.
Isu dan fakta bahwa jokowi memanfaatkan ulama untuk kebutuhan suara semata. Dan jokowi bersembunyi dibalik benteng pencitraan terakhir dihadapan umat islan dengan tameng ma’ruf amin.
Semua isu dan fakta ini jika berhasil dikemas dengan baik, kubu petahana bakal sangat kerepotan sampai hari H pilpres nanti.