Jangan Biarkan Negeri ini Dimangsa Serigala dari Utara. Oleh: Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan.
Jangan biarkan negeri ini dilahap oleh serigala dari Utara. Serigala dari Utara itu mulai merangsek melalui Laut Cina Selatan. Suatu klaim yang tak berdasar tapi tetap dipaksakan.
Si serigala itu dengan kekuatan uangnya telah menyapu sejumlah negara di Afrika dan Asia. Awalnya pinjaman dan pembangunan infrastrukturnya. Lama-lama karena tidak mampu bayar hutang. Negera-negara itu pun akhirnya menyerah dan bertekuk lutut.
Dalam negeri sejumlah BUMN kolaps atau dibikin kolaps. Sebagai contoh Garuda dan Krakatau steel. Lalu buru-buru mau buka maskapai China merangsek.
Sejumlah pembangunan infrastruktur di bangun dengan uang mu tapi pabrik baja terkenal di Cilegon harus megap2 dan mati? Sedangkan pabrik besi Cina di bangun di Kendal Jawa Tengah sudah di siapkan. BUMN di matikan untuk hidupkan Pabrik Baja Cina?
Sehari setelah Mahkamah Konsitusi (MK) menetapkan posisi Paslon 01 sebagai pemenang lalu jumlah TKA makin banyak yang datang? Kau ini sebenarnya siapa? Agen Serigala kah untuk memuluskan Serigala menancapkan kuku dan mencaplok negeri ini?
Tak dapat dipungkiri, Pilpres dan Pemilu yang dianggap curang dan dibuktikan oleh para Saksi dan Pakar di MK tapi MK tetap tidak bergeming untuk mengusut tuntas kecurangan itu dan membebek keputusan KPU. Ada dugaan kuat Si Serigala telah gelontorkan dana yang begitu besar. Bukan saja di sektor Infrastruktur tapi juga sudah membiayai dana siluman pilpres untuk memenangkan bonekanya. Tidak peduli teriakan anak-anak Negeri yang Kedaulatannya dicurangi dan dirampas. Toh si boneka harus jadi dan tetap cantik di mata Serigala itu.
Semua ini terpulang dan tersisa bagi Anak-anak Bangsa ini. Diam atau punah. Bergerak melawan boneka dan Serigala yang telah setiap saat melahap negeri ini? Atau akan menjadi bangsabangsa terjajah dan tercampakkan yang tidak dianggap sama sekali?
Meski demikian ada satu kata. Dalam Sejarah kami sudah tau kau memang mau menjajah negeri ini dengan berbagai tipu daya. Serangan Khubilai Khan itu tidak kami lupakan. Dan Jayakatwang telah mempermalukan utusan mu dengan memotong kuping utusanmu.
Kau kini telah hadir sebagai Serigala dengan corak dan warna yang tidak mungkin menipu kami. Kami tidak diam wahai Segara Berbulu Domba dari Utara.