Dikbud Bali Gelar Sedang Barong Festival 2

Dikbud Bali Gelar Sedang Barong Festival 2
Sedang Barong Festival 2

HARIANNKRI.COM – Lomba Bapang Barong Ket dan Barong Buntut serta Makendang Tunggal dalam ajang Sedang Barong Festival 2 berlangsung sangat meriah. Seniman cilik setingkat SD dan SMP memainkan kendang, dan piawai menarikan barong. Para seniman cilik dan remaja itu tampil kreatif dengan penuh kreasi.

Sedang Barong Festival 2 yang digelar Paguyuban Kandapat ini dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani. Lomba seni itu dibagi menjadi tiga kategori yaitu tingkat SD diikuti 14 peserta,  tingkat SMP diikuti 30 peserta dan tingkat umum diikuti 30 peserta. Lomba berlangsung selama tiga hari, mulai dari 27 – 31 Desember 2019.

“Festival ini memiliki visi sesuai dengan Paguyuban Kandapat yakni ikut mengajegkan dan melestarikan seni dan budaya agama Hindu Bali,” kata Putu Gede Hendrawan Ketua Panitia yang juga pendiri Paguyuban Kandapat, Jumat (27/12/2019).

Realisasinya, jelas Gede Hendrawan melalui kegiatan festival ini untuk memberikan kesempatan kepada adik-adik, semeton yang sedang berlatih dan menekuni seni, menari barong dan makendang. Hal ini juga untuk memberikan kesempatan para generasi muda dalam menekuni kesenian Bali.

“Sedang Barong Festival untuk kedua kalinya ini merupakan inspirasi dari Paguyuban untuk ikut membangkitkan seni budaya Bali,” tegasnya.

“Sangat-sangat tinggi (animo masyarakat). Peserta membludak, dan kita melakukan penolakan. Karena sudah melampaui target. Jadi kita bisa tarik kesimpulan bahwa animo generasi muda terutama anak-anak sangat tinggi terhadap seni dan budaya Bali,” ungkapnya

Salah satu pengurus Bali Villa Association (BVA) Badung mengatakan, dari total seluruh peserta untuk festival tahun ini ada 74 pasang. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya diikuti 57 pesera.

“Anak-anak setingkat SD, SMP dan umum yang digelar se-Bali ini begitu bersemangat tampil dalam festival ini,” imbuhnya.

Gede Hendrawan mengatakan, kegiatan ini juga sebagai media untuk meningkatkan semangat seniman Desa Sedang dalam berkesenian. Desa Sedang memiliki banyak seniman baik seni tari, tabuh dan patung. Bahkan ikon Desa Sedang adalah seni patung.

“Desa Sedang merupakan gudang seniman, maka kita angkat kegiatan seni ini untuk menjadikan Sedang sebagai daya tarik wisata. “Golnya, kedepannya astungkara, bisa meningkatkan lagi kegiatan seni budaya sehingga bisa untuk menarik kunjungan wisatawan lebih banyak ke Desa Sedang,” harapnya.

Menurutnya, semangat warga Desa Sedang juga cukup tinggi. Demikian pula sambutan hangat para pengurus desa, sehingga ajang seperti ini bisa dikembangkan di stage. Dengan demikian bisa menampung wisatawan lebih banyak.

“Kegiatan ini murni swadaya anggota paguyuban. Kami berharap dukungan pemerintah kabupaten dan provinsi selalu ada, dan semoga kedepan lebih diperhatikan, karena pariwisata Bali itu cikal bakalanya adalah seni dan budaya,” harap pria kalem ini.

Loading...