Komite Pedagang Pasar Sebut Gula Pasir Langka Karena Pemerintah Telat Antisipasi

Komite Pedagang Pasar Sebut Gula Pasir Langka Karena Pemerintah Telat Antisipasi
Ketua Umum Komite Pedagang Pasar Abdul Rosyid Arsyad

HARIANNKRI.COM – Ketua Umum Komite Pedagang Pasar Abdul Rosyid Arsyad menyesalkan kelangkaan dan melonjaknya harga gula pasir yang saat ini menembus 17 ribu perkilo. Ia menuding hal ini terjadi karena jajaran pemerintah pusat terlambat mengantisipasi.

Menurutnya, seharusnya kelangkaan gula pasir ini bisa diantisipasi jika pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perindustrian, Kementrian Perdagangan dan Kementrian Pertanian Bersama Perum Bulog, PTPN dan RNI cepat ambil tindakan dan segera bergerak. Kelangkaan tidak akan terjadi jika sejak awal pemerintah sudah mengeluarkan izin impor gula mentah.

“Seharusnya sudah bisa bergerak cepat sejak bulan Januari lalu. Dengan mengeluarkan izin impor raw sugar (gula mentah-red) ke perusahaan BUMN PTPN, RNI dan Bulog. Faktany,a izin itu belum juga keluar untuk perusahaan BUMN yang fokus di bidang pangan. Jangan sampai sudah dikeluarkan lebih dahulu izin itu ke perusahaan swasta. Bukan ke perusahaan BUMN yang fokus di bidang pangan,” kata Abdul Rosyid Arsyad, di Jakarta Kamis (5/4/2020).

Ia menjelaskan, izin import yang belum dikeluarkan ini berimbas pada langkanya gula di pasaran. Dan dampaknya mengakibatkan harga gula terus semakin melambung tinggi. Karenanya, Rosyid Arsyad meminta presiden Jokowi segera menagmbil tidakan.

“Kami akan bergerak minta adanya tindakan tegas dari Bapak Presiden Jokowi. Untuk segera mengatasi lonjakan harga gula dan kelangkaan gula yang sudah hampir merata di wilayah se Indonesia. Paling riskan dan darurat, apabila izin impor raw sugar ini tidak segera dikeluarkan. Maka adanya kelangkaan dan tingginya harga gula ini akan terus berlangsung sampai setelah Hari Raya Idul Fitri yang akan datang,” tegas Ketua Umum Komite Pedagang Pasar.

Jika hal ini terjadi, maka menurut Rosyid Arsyad, kembali lagi pedagang dan masyarakat yang akan merasakan imbasnya. Dampak terparah akan dirasakan para pelaku UMKM dan industri usaha makanan minuman yang menggunakan gula sebagai salah satu bahan pokok dalam usaha mereka dan kebutuhan konsumsi masyarakat.

Terkait dengan fenomena kelangkaan dan meroketnya harga gula, maka Rosyid Arsyad selaku ketua umum Komite Pedagang Pasar dan Pendiri Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor) meminta pemerintah pusat agar segera mengambil langkah strategis guna mengatasi kelangkaan dan tingginya harga gula yang sudah hampir merata di wilayah se Indonesia. Diantara langkah yang bisa diambil adalah segera mengeluarkan izin import raw sugar kepada perusahaan BUMN yang mengelola industri gula.

“Mendesak kepada kementerian perindustrian dan kementerian perdagangan, agar segera mengeluarkan izin import raw sugar kepada perusahaan BUMN yang mengelola industri gula di tanah air, hal ini bertujuan untuk mengatasi kelangkaan gula yang sudah hampir merata di wilayah se Indonesia dan stabilisasi harga gula di seluruh wilayah se Indonesia, agar keresahan dan kegelisahan pedagang dan masyarakat tidak terlalu lama waktunya,” tutupnya. (OSY)

Loading...