HARIANNKRI.COM – Gerakan Pemuda Islam (GPI) akan selalu mengawasi proses lelang lahan parkir PD Pasar Jaya di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. Desakan agar lelang ditunda oleh berbagai kalangan ditengarai hanya intrik yang dilakukan oleh pengusaha nakal untuk memenangkan lelang lahan parkir tersebut.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat (PP) GPI Diko Nugraha, pihaknya akan selalu mengawasi proses lelang tersebut. Menurutnya, proses lelang lahan parkir PD Pasar Jaya sangat berkaitan dengan kepentingan publik.
“Karena yang bayar parkir adalah masyarakat se Jakarta ini. GPI selaku organisasi kepemudaan akan selalu melakukan monitoring terhadap lelang lahan parkir yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya. Desakan untuk menunda proses lelang dengan alasan PSBB hanyalah intrik pengusaha nakal saja,” kata Diko melalui sambungan selular, Minggu (26/4/2020).
Ia melanjutkan, karena menyangkut kepentingan publik secara langsung, maka alasan adanya PSBB di Jakarta sangat tidak masuk akal. Hal ini mengacu pada kegiatan-kegiatan yang bersifat politik juga berlangsung dalam situasi yang sama.
“Jangan terhenti dengan alasan corona. Wong proses pemilihan Wagub DKI saja berlangsung di situasi yang sama. Ini menyangkut orang banyak. Ini menyangkut kepentingan umat. Ingat, tidak ada kekuatan yang lebih besar dari Allah SWT yang bisa menentukan kapan corona ini berakhir. Termasuk siapa yang akan terkena virus corona. Jadi jalan saja terus,” tegas Sekjen PP GPI ini.
Menurutnya, GPI mempersilahkan proses lelang tetap berjalan asal dilakukan secara profesional dan sesuai aturan. Terlebih lagi, dalam proses ini ada pihak ketiga yang bekerja secara independen. Hanya saja, GPI berpesan kepada pihak ketiga untuk tidak terpengaruh dengan intrikyang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha nakal.
“Kami memberi support kepada panitia lelang agar tetap melanjutkan proses lelang ini. GPI meminta kepada panitia lelang, yakni Sucofindo, jangan mau diintervensi oleh pengusaha,” ujar Diko.
Kepada Sucofindo selaku pihak ketiga, Diko meminta ketegasan dalam memilih para peserta lelang. Jika ada peserta lelang yang dirasa nakal, maka GPI meminta untuk segera dicoret dari kepesertaan. Termasuk perusahaan-perusahaan atau pengusaha-pengusahanya yang bermasalah dengan pajak.
“Kita mendesak juga kepada panitia lelang agar pengusaha-pengusaha nakal yang terindikasi bermasalahan dengan pajak, tidak dilibatkan lagi sebagai peserta lelang,” kata Diko.
Ia menegaskan, demi kepentingan umat, GPI selalu mengawasi lelang lahan parkir PD Pasar Jaya jika ada pihak-pihak yang ingin berbuat curang dalam bentuk apapun. Karenanya, ia meminta agar proses lelang tersebut tetap berjalan dan tetap profesionaldalam menetapkan pemenangnya.
“Soal pengusaha nakal, pengusaha pengemplang pajak, panitia jangan takut. Kami akan tetap monitoring proses ini. Sekali lagi, semua ini demi kepentingan umat,” tutup Diko. (OSY)