HARIANNKRI.ID – Masyarakat Kampung Goo dan Kampung Warwanai masing-masing menghibahkan lahan 1 Ha dan 75×100 m secara cuma-cuma Kepada Dandim 1805 Raja Ampat. Pemberian tanah hibah tersebut untuk pembangunan pemekaran Koramil di wilayah tersebut.
Dandim 1805 Raja Ampat, Letkol Inf Stevie J Klots, usai penyerahan lahan oleh Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat serta Pemerintah Kampung Goo dan Kampung Warwanai, Kamis (8/7/2021) kepada media membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, sebidang tanah yang diberikan untuk pembanguan Koramil merupakan keberhasilan dari anggotanya yang melakukan BKO di tempat tersebut.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari keberhasilan dari anggota kita yang bisa membangun komunikasi baik dengan masyarakat. Dan bisa menunjukan bahwa kehadiran mereka itu sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Keberhasilan ini kita akui dari satuan BKO teritorial yang dilaksanakan Mako pusat angkatan darat. Dan mereka berhasil untuk mencapai hal-hal tersebut,” kata Stevie.
Kampung Goo dan Kampung Warwanai Benar-Benar Merah Putih
Dijelaskan Stevie, penyerahan lahan untuk pembangunan Koramil di Kampung Goo dan Kampung Warwanai merupakan wujud kecintaan warga masyarakat terhadap negara Indonesia. Menurutnya, hal ini menunjukan bahwa masyakarat di daerah ini benar-benar merah putih. Artinya, mereka bagian dari Negara Indonesia yang tidak bisa dipisahkan
“Ini menunjukan bahwa masyarakat Raja Ampat betul-betul merah putih. Dan tidak diragukan lagi bahwa mereka berada di dalam bingkai NKRI. Masyarakat Kampung Goo dan warwanai menunjukan bukti bahwa mereka berada dalam bingkai NKRI. Mereka tidak terpengaruh dari isu maupun hasutan kelompok manapun untuk menantang keberadaan NKRI,” ucap Dandim 1805 Raja Ampat.
Dijelaskan Dandim 1805 Raja Ampat, tanah yang diserahkan oleh Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dari kedua kampung serta pemerintah kampung tersebut terdiri dari Kampung Goo dan Kampung Warwanai sebesar masing – masing 1 H dan 75×100 meter.
“Dari Warwanai 1 Ha Dan dari Goo 75×100 meter” sambungnya.
Saat ditanya terkait pembangunan Koramil, ia menjelaskan bahwa terkait pembanguan pihaknya secara berjenjang berkordinasi dengan petinggi-petinggi TNI Angkatan Darat
“Untuk pembanguan, secara berjenjang kami laporkan ke pimpinan. Karena ini betul-betul diluar ekspektasi kita. Itu dalam tahapan perencanaan pengusulan Koramil. Dari masyarakat sendiri, dari tokoh adat, tokoh masyarakat dan juga pemerintah setempat. Sudah mengusulkan untuk pembangunan Makoramil,” sebut Letkol Inf Stevie J Klots.
Dijelaskan Stevie, lahan yang diberikan kepada TNI Angkatan darat untuk pembangunan Makoramil merupakan tanah yang diberikan secara cuma-cuma.
“Tidak ada kompensasi apapun. Para tokoh-tokoh ini luar biasa. Murni pemberian kepada TNI angkatan darat” tegasnya.
Dandim 1805 Raja Ampat Puji Satuan BKO Koramil Setempat
Dandim 1805 Raja Ampat beharap dengan adanya penyerahan lahan oleh Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan pemerintah kampung ini membuktikan bahwa masyarakat benar-benar menginginkan adanya kehadiran Koramil di daerah tersebut. Dan ia juga berharap kepada Sat BKO yang bertugas di daerah lain boleh mengambil contoh dari Satgas BKO di daerah ini. Mereka berhasil berkomunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga memberikan lahan demi pembangunan Makodim.
“Kita berharap kepada Sat BKO yang lain agar bisa mengikuti Sat BKO yang berhasil membangun komunikasi dengan masyarakat maupun tokoh-tokoh yang berada di tempat juga pejabat dari pemerintahan kampung. Masyakarat memang mengharapkan betul kehadiran dari personil Koramil di situ (wilayah Goo dan Warwanai-red),” tutup Letkol Inf. Stevie J Klots.
Sementara Kepala Distrik Wawarboni, Anwar Kapitan Laut, turut berkomentar terkait hal tersebut. Mewaikil pemerintah, ia menyampaikan ucapan terima kasih yang mana telah memberikan putra-putra terbaik bangsa Indonesia untuk bertugas di daerah tersebut.
“Saya berterima kasih kepada Kodim dan juga kepada Pemerintah. Yang telah mengirimkan putra terbaik bangsa ini untuk menjadi panutan di masyarakat. Dengan adanya satgas ini, masyarakat lebih mengenal hidup tertib dan mengenal adanya aturan, di kalangan pemuda tingkat kenalan sangat rendah,” lata Anwar. (HSG)