HARIANNKRI.ID – Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto meminta Presiden Jokowi menegur keras Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Ia disinyalir berkampanye untuk anaknya, Futri Zulya Savitri, saat sosialisasi harga minyak goreng Minyakita.
Sebelumnya, beredar di media sosial dan media massa, Zulkifli Hasan mengampanyekan anaknya, Futri Zulya Savitri saat mengunjungi pasar murah minyak goreng yang digelar PAN di Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung, Sabtu (9/7/2022). Zulhas terlihat membagikan minyak goreng curah kemasan secara gratis di pasar murah kecamatan setempat.
Disela acara, ia mengajak para peserta acara mendukung putrinya yang akan maju menjadi salah satu kontestan di pilkada. Dalam video viral itu, Zulkifli Hasan mempromosikan anaknya secara terang-terangan. Saat pembelian minyak goreng, ia meminta masyarakat untuk menyimpan uang yang sudah dibawa, ia menyampaikan “Udah bawa uang? Uangnya nggak usah dipakai, dikantongin aja, 10 ribu yang nanggung Futri itu,” kata Zulhas.
Ucapan Zulkifli ini disambut tepuk tangan meriah dari ibu-ibu. Lalu Futri pun mengembalikan uang tersebut. Namun tidak berhenti sampai disana.
“Tapi nanti milih Putri ya! Oke?! Nah kalau milih Putri entar tiap 2 bulan ada deh gini,” imbuh Ketua Partai PAN ini.
Menanggapi video viral tersebut, Mulyanto menganggap, berkampanye untuk anaknya saat sosialisasi harga minyak goreng tidak etis dan berpotensi menyalagunakan jabatan. Karenanya Presiden diminta menegur sekaligus mengingatkan Mendag untuk tidak mengulang perbuatan yang sama di kemudian hari.
“Ini contoh yang tidak baik bagi publik dalam kerangka good governance. Dukungan publik kepada pemerintah akan lemah kalau ini terus dilakukan,” kata dikatakan Mulyanto pada wartawan di Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Zulkifli Hasan Harus Fokus Distribusikan Minyakita
Lanjutnya, Mendag sebagai pejabat publik harus lebih bijaksana terkait dengan sosialisasi minyak goreng minyakita. Jangan menggunakan program tersebut untuk kepentingan politik pribadi atau keluarga. Politisi senior PKS ini meminta Mendag tidak mencampuradukan urusan pengelolaan negara dengan urusan politik pribadi atau keluarga.
“Jangan sampai program migor minyakita ini menuai pesimisme publik. Kita tidak menginginkan hal itu,” tegasnya.
Mulyanto menambahkan sebaiknya Mendag fokus mendistribusikan Minyakita ke daerah remote khususnya Wilayah Indonesia Timur, yang selama ini tidak terjangkau migor curah. Sehingga di daerah tersebut benar-benar harga migor bisa mencapai HET.
“Keunggulan migor minyakita, yang terkemas secara sederhana tersebut, adalah dapat disimpan lebih lama dan dengan jangkauan distribusi yang luas. Mendag jangan mendistribusikannya di wilayah yang justru mudah terjangkau migor curah biasa. Ini kan tidak konsisten,” tutupnya. (OSY)