KPAI dan Koalisi Perlindungan Anak Jajal Sensasi Fashion Jalanan Anak SCBD

KPAI dan Koalisi Perlindungan Anak Jajal Sensasi Fashion Jalanan Anak SCBD
Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi (Kadivwasmonev) Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra besama Koalisi Perlindungan Anak turut mencoba fashion jalanan (Street Fashion) anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bogor, Depok) di zebra cross Dukuh Atas Sudirman, Jumat (22/7/2022)

HARIANNKRI.IDKomisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI) besama Koalisi Perlindungan Anak turut merasakan sensasi fashion jalanan (Street Fashion) anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bogor, Depok) di zebra cross Dukuh Atas Sudirman, Jumat (22/7/2022). Keikutsertaan mereka sebagai dukungan atas kreatifitas positif anak sekaligus monitoring  dan memastikan keamanan mereka.

Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi (Kadivwasmonev) KPAI Jasra Putra menuturkan, pihaknya bersama Koalisi Perlindungan Anak menyambut positif fenomena Haradukuh ini. Eskpetasi masyarakat terhadap aktifitas anak anak dalam fashion jalanan mengundang sinyal tren positif banyak pihak.

Apalagi setelah ajang street fashion itu juga dijajal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, begitupun para public figure dan artis lainnya, ikut meramaikan tren fashion jalanan ini.

“Biasanya pemimpin daerah menggunakan Satpol PP untuk menertibkan jalanan, namun kali ini sedikit berbeda. Justru para pimpinan tersebut menjajal Street Fashion yang di inisiasi Bonge, Jeje, Roy dan kawan kawan. Para Gubernur berpesan agar ajang ini memperhatikan kebebasan para pengguna, saling berbagi ruang, tidak menggelandang, menjaga kebersihan dan ketertiban,” kata Jasra Putra, Jumat (22/7/2022).

Bagi KPAI, tren positif ini penting untuk dijaga dan mengurangi ancaman di sekitar anak. Meningat ekspetasi banyak anak yang mulai mengikuti.

“Untuk itu KPAI bersama Koalisi Perlindungan Anak akan mendatangi area Zebra Cross depan pintu masuk MRT Dukuh Atas. Untuk melihat langsung aktifitas anak-anak SCBD. Dan berdialog dengan beberapa pihak, yang menjadi faktor penting keamanan anak-anak,” ujarnya.

Tren Fashion Jalanan Anak SCBD

Jasra menjelaskan, tren positif ini tetap harus di jaga. Ternasuk juga pentingnya antisipasi berbagai pihak dalam rangka situasi Kamtibmas dan keamanan anak-anak di wilayah tersebut. Bahwa di tengah kebebasan kita, juga di batasi kebebasan orang lain. Namun juga penting untuk mengurangi ancaman di sekitar mereka.

“KPAI bersama Koalisi Pelindung Anak juga akan mencoba langsung sensasi menyeberang di Zebra Cross tersebut. Sambil mengkampanyekan hak anak jelang Hari Anak Nasional besok (hari ini –red),” ungkapnya.

Ia mengingatkan, generasi yang menaruh harapan besar kepada mimpinya, perlu dijemput dengan mempersiapkan fasilitas, keamanan dan tempat yang lebih baik. Agar tren fashion jalanan ini tetap bisa berlangsung dengan aman, tanpa mengurangi kebebasan yang lain di area public.

Ia menambahkan, anak-anak SCBD ini dilindungi dalam Undang-Undang Perlindungan Anak untuk berekspresi dan berpartisipasi. Tinggal bagaimana ruang-ruang publik ini dijaga, agar partisipasinya bisa bermakna. Kebermaknaan ini harus digali dan didampingi oleh orang dewasa  dan pemerintah. Dan memastikan makna eskpresinya sesuai dengan tumbuh kembang mereka.

“Saya kira fenomena SCBD ini adalah ruang ekspresi bagi anak-anak kita. Dan oleh sebab itu sesuai dengan hastag KPAI, jangan tutup ruang ekspresi dan partisipasi bagi anak. Karena anak-anak besok bersama Presiden kita, tanggal 23 Juli akan merayakan Hari Anak 23 Juli 2022. Kita berharap anak Indonesia terlindungi maka Indonesia akan maju,” tutup Jasra Putra. (OSY)

Loading...