Presiden Mundur Gegara Data Kominfo Bocor?

Presiden Mundur Gegara Data Kominfo Bocor?
Ilustrasi artikel berjudul "Presiden Mundur Gegara Data Kominfo Bocor?"

HARIANNKRI.ID – Bocornya data pribadi ratusan juta WNI yang berasal dari data Kominfo (Komunikasi dan Informatika) memicu wacana presiden mundur. Kebocoran data pemerintah adalah masalah kedaulatan negara dalam dunia digital.

Wacana tersebut dimunculkan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga Profesor Henri Subiakto. Ia meyakini, meski nanti data-data tersebut dikembalikan oleh sang peretas, namun kebocoran ini berdampak pada hancurnya reputasi penerintah, khususnya Kominfo. Ternyata Kominfo terbukti tidak mampu mengamankan data yang diamanahkan kepada mereka.

“Juga reputasi Presiden. Yang ternyata tidak mampu memilih orang yang tepat untuk menjadi Meteri Kominfo. Dua menteri malah. Satu yang terkena kasus korupsi, yang satunya terkena kasus kebocoran data ini,” kata Henri kepada hariannkri.id, Senin (08/07/2024).

Kebocoran data ini, menurutnya, sebenarnya tidak lepas dari bagaimana kelemahan ini muncul. Pemerintah dianggapnya lebih dulu mengejar proyek dibandingkan dengan membenahi tata kelola yang belum siap.

Saat ini, ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa data, enkripsi yang telah bocor dan tidak bisa dibuka, akan dikembalikan. Kunci-kuncinya (password) juga dikatakan secara otomatis nantinya akan membuka kembali.

Menanggapi hal ini, Henri justru meminta semua pihak waspada.

“Menjadi pertannyaan yang lebih berat sekarang.  Karena jangan-jangan memang targetnya sudah terpenuhi. Merusak data-data yang telah diregistrasi atau data-data politik. Atau jangan-jangan memang sudah ada deal-deal yang kita juga tidak tahu,” ujar Mantan Staf Ahli Kominfo ini.

Lanjutnya, semua spekulasi-spekulasi ini muncul gara persoalan hancurnya data yang ada di pusat atau nasioal.

“Oleh karena itu, saya berpendapat, Presiden mundur,” tegas Henri.

Baginya, presiden saat ini tidak melihat bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika punya peran sangat strategis. Padahal, peran Kominfo akan menentukan masa depan anak bangsa. Karena Kominfo diyakininya menjadi pintu dan jendela digital untuk masa depan anak cucu.

“Ketika gagal sekarang, maka kita tidak punya kedaulatan digital, kita tidak punya data- data. Makanya, Presiden yang tidak mampu melihat ke depan, lebih baik mundur,” tutup Henri.

Seperti yang diketahui, data milik disebut-sebut telah bocor. Data tersebut diduga telah ditawarkan oleh hacker di situs jual beli hasil peretasan, BreachForums, dengan harga USD 121.000 atau setara Rp 1,9 miliar. Informasi ini diungkap oleh akun X.com FalconFeeds.io (@FalconFeedsio) belum lama ini. Adapun penjual dari data-data yang diduga milik Kominfo ini adalah akun Aptikakominfo.

Data-data milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diduga bocor itu berisikan berbagai jenis data. Mulai dari data-data pribadi meliputi NIK, detail rekening perbankan, hingga nomor rekening. Ada pula data berupa lisensi software sistem keamanan dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional dari tahun 2021-2024. (OSY)

Loading...