HARIANNKRI.COM – Rencana Presidium Sidang Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menggelar kongres XV KNPI putaran kedua dituding Gunung Hutapea selaku Majelis Pemuda Indonesia (MPI), sebagai kongres abal-abal. Pasalnya, kongres tersebut diadakan oleh oknum-oknum mantan presidium sidang tersebut menyalahi banyak aturan.
Demikian disampaikan Gunung Hutapea saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (3/1/2019). Menurutnya, mereka sama sekali tidak punya hak untuk mengundang organisasi kepemudaan (OKP) yang berada dibawah naungan KNPI.
“Bahwa itu ilegal. Karena tidak ada hak eks presidium sidang mengundang untuk melanjutkan kongres. Yang punya hajat adalah penyelenggara. Yaitu DPP KNPI bersama instrumen yang sudah dibentuk, yaitu SC dan OC,” jelas Gunung Hutapea.
Lanjut Gunung Hutapea, undangan yang dilakukan oleh sekelompok oknum-oknum eks presidium sidang itu adalah pengingkaran terhadap keputusan kongres. Selain itu, yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut merupakan bentuk pengabaian terhadap aturan. Karena tidak boleh ada kop surat atas nama presidium kongres.
“Itu tidak ada, tidak boleh. MPI saja tidak punya kop surat. Struktur formal yang diatur oleh AD ART itu. Jadi itu adalah kongres lanjutan (Kongres KNPI putaran kedua -red) abak-abal,” katanya.
Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (MPN PP) ini menyebut keenam presidium sidang sebagai oknum. Menurutnya, usai kongres XV KNPI lalu (18-21/12/2018), otomatis tugas mereka sudah selesai.
“Dengan sudah dinyatakan dan diputuskan masa persidangan di tutup, maka Pimpinan Sidang sudah selesai bertugas. Dan hanya tanggungjawab administratif terkait hasil-hasil Kongres. Eh.. mengundang lanjut kongres, pakai kop surat lagi. Pintar atau kepintaran,” tanya Gunung Hutapea.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh oknum-oknum ini adalah representasi tidak mau menerima kekalahan kandidat mereka. Diselenggarakannya kongres XV KNPI putaran kedua bagi Gunung Hutapea adalah permainan belaka.
“Mereka tidak mau menerima kekahalan. Merasa hebat, merasa punya uang. Jadi apapun yang mereka lakukan. Ini pernyataan Abang (Gunung Hutapea –red), adalah ecek-ecek, main-mainan saja,” tegasnya.
Sebagai MPI, Gunung Hutapea mengaku merasa dilangkahi oleh oknum-oknum tersebut. Pasalnya dirinya merasa tidak pernah diajak membahas masalah diadakannya kongres KNPI putaran kedua.
Saya yang mereka anggap lebih tua, representasi Majlis Pemuda Indonesia tidak diajak ngobrol, tiba-tiba bikin langkah sendiri, ya udah. Hebat sendiri dia, gitu kan. Jadi melangkah sendiri gitu,” sesal Gunung Hutapea.
Berdasarkan kenyataan yang ada, Gunung Hutapea akan tetap berpegang pada hasil kongres XV KNPI yang diadakan pada 18-21 Desember 2018. Ia bahkan menyatakan siap untuk mendukung Haris Pertama sebagai Ketua Umum KNPI periode 2018-2021, apapun kosekuensinya.
“Sampai apapun, berdarah-darah kami hadapi apapun. Pingin kita adu kuat seperti apa ini, kan begitu. Iya lah, kalau diajak berunding tidak mau berarti adu kuat kan,” kata Gunung Hutapea.
Kepada seluruh OKP yang ada, Gunung Hutapea meminta agar berlaku bijak menyikapi dinamika yang ada.
“Kita coba komunikasi kan meminta kesadaran dan tanggung jawab masing-masing. Tapi kalau merasa tidak ingin bersatu ya, ya sudah. Jangan bilang di mulut bersatu tapi tidak. Jadi harus ada konsistensi, harus ada kemauan yang kuat. Terlepas ada dinamika,” harapnya. (OSY)