Indonesia Berduka Renungi Pemilu Terburuk Dalam Sejarah Indonesia

Indonesia Berduka Renungi Pemilu Terburuk Dalam Sejarah Indonesia

HARIANNKRI.COM – Seluruh relawan dan pendukung Prabowo se Bekasi Raya menggelar acara Indonesia Berduka.  Acara yang digalang oleh Gerakan Rakyat Dukung (Gardu) Prabowo Kota Bekasi ini dikemas dalam renungan dan tabur bunga sebagai bentuk rasa solidaritas atas meninggalnya 573 orang pada peleksanaan pilpres dan pileg 2019.

Acara Indonesia Berduka ini diselenggarakan di kantor DPC Gardu Prabowo Kota Bekasi di Gedung Adhi Niaga jalan Sudirman Kranji Kota Bekasi Jawa Barat, Senin (13/5/2019) malam. Rahmilis Setiawati selaku ketua panitia menjelaskan bahwa pemilu kali ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah di Indonesia. Tercatat 573 meninggal dalam pemilu kali ini dan sepertinya akan terus bertambah.

“Bangsa Indonesia saat ini sedang berduka. Banyaknya para penyelenggara pemilu mulai dari KPPS, PPS, PPK, KPUD dan Panwaslu serta aparat keamanan meninggal dunia. Sudah 573 orang yang meninggal dan nampaknya akan terus bertambah,” kata Rahmilis Setiawati.

Lanjut wanita yang akrab dipanggil Amy ini, banyaknya korban di berbagai daerah ini sampai menjadi viral di media sosial. Seharusnya, masalah ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah pusat untuk diusut penyebab terjadinya tragedi ini.

Amy sangat menyayangkan sikap pemerintah yang hanya berasumsi hanya faktor kelelahan saja. Tanpa ada pemeriksaan secara keseluruhan oleh pihak-pihak yang berkompeten melakukan pemeriksaan. Kepedulian pemerintah pun saat ini hanya beranggapan ini hal yang biasa, ini sungguh ironis.

“Apapun itu penyebabnya. Kami sebagai warga negara Indonesia turut berduka cita dan berbela sungkawa yang mendalam kepada para penyelenggara pemilu yang telah wafat. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Alloh subhanahuataala,” tegas ketua panitia Indonesia Berduka.

Sementara itu sekertaris panitia Indonesia Berduka Ahmad Syatiri menjelaskan tujuan acara renungan dan tabur bunga dalam Indonesia Berduka. Acara ini adalah bentuk rasa solidaritas bersama masyarakat kota Bekasi. Mereka mendoakan para pejuang demokrasi yang telah mengorbankan waktunya untuk melaksanakan tugasnya.

Syatiri juga menyoroti meninggalnya para penyelenggara pemilu  yang makin hari semakin bertambah. Menurutnya, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja dan tidak bisa dianggap wajar.

“Harus ada tim terpadu secara bersama-sama dalam pertanggung jawaban kepada para penyelenggara pemilu  yang meninggal dunia. Dan hal ini, terjadi apakah wajar atau tidak wajar. Kami meminta agar ada kompensasi dan penghargaan yang diberikan atas pekerjaannya. Sebagai penyelenggara pemilu yang harus diperhatikan hak-haknya,” ucap Syatiri.

Indonesia Berduka dengan acara renungan dan tabur bunga ini dimulai dengan berbuka puasa bersama. Kemudian disambung dengan sholat magrib dan dilanjutkan dengan sholat isya serta taraweh berjamaah.

Acara Indonesia Berduka kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan orasi terbuka. Diakhir acara, mereka menghantarkan karangan bunga ke kantor KPUD Kota Bekasi. Penghantaran karangan bunga ini dipimpin Edwin Indardi SH selaku penanggung jawab kegiatan dan Ketua Gardu Prabowo Kota Bekasi. (OSY)

Loading...