HARIANNKRI.COM – Jelang pendaftaran masuk SMA, warga Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat mengeluhkan biaya daftar ulang SMAN 1 Raja Ampat yang harus dikeluarkan. Menurut penuturan orangtua atau wali calon murid, biaya pendaftaran mencapai Rp. 3 Juta.
Tingginya biaya pendaftaran ulang SMAN 1 Raja Ampat menurut salah satu orangtua calon murid dari kalangan Nelayan menyatakan bahwa tidak sesuai dengan pendapatan mereka yang hanya sebagai Nelayan maupun buruh. Hal tersebut dikatakannya saat mengantarkan anaknya untuk mengikuti ujian masuk SMAN 1 Raja Ampat, Kamis (26/6/2019).
Ada beberapa poin yang menurutnya tidak perlu dibebankan kepada orang tua calon murid. Seperti Pengadaan Komputer untuk ujian Nasional Rp. 400 ribu, Pemeliharaan Lab Komputer Rp. 200 ribu, pengenalan lingkungan sekolah Rp.300 ribu, Raport Rp.110 ribu serta pembayaran iuran komite yang langsung dibayar per 4 bulan Rp. 200 ribu.
“Pengadaan Komputer dan pemeliharaan laboratorium Komputer dan internet semestinya menjadi tanggung jawab pemerintah. Raport juga begitu. Kalau pengenalan lingkungan sekolah (PLS) itu seperti apa. Masa cuma PLS saja siswa harus bayar sampai 300 ribu. Kemudian uang komite harus bayar per 4 bulan bukan perbulan,” ujar salah satu orangtua calon murid SMA 1 Raja Ampat.
Ia berharap pihak sekolah (Kepala Sekolah) atau panitia penerimaan siswa baru tidak membebankan biaya-biaya tersebut kepada orang tua murid karena sudah ada dana BOS dari Provinsi Papua Barat.
“Kalau bisa murah kenapa harus dijadikan mahal?” imbuhnya.
Apabila biaya-biaya tersebut dikurangi maka orangtua calon murid hanya membayar Rp. 1.840.000,- yang tentunya sangat terjangkau. (OSB)