HARIANNKRI.COM – Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia bukan hanya masalah lapangan pekerjaan. Tantangan terbesar justru terletak pada disintegrasi bangsa.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen memperingati peringatan Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2019) di Lapangan Sapta Marga Kodim 1709 Yawa Provinsi Papua. Peringatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar. Hadir pula Sekretaris Daerah Kepulauan Yapen, Alexander Nussy, Asisten III Setda Kepulauan Yapen, Erni Tania. Turut hadir Ketua DPRD Kepulauan Yapen, Melianus Wayangkau, Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP. Penri Erison, ketua KNPI Kepulauan Yapen.
Peringatan Sumpah Pemuda ini juga dilaksanakan dengan pembacaan teks kongres pemuda serta penyerahan piagam Gubernur Provinsi Papua. Piagam diberikan kepada dua perwakilan paskibra. Yaitu Zaky Rahmadani dari SMA Negeri 1 Serui dan Klemen Tino Mandabayan perwakilan dari SMA PGRI Serui.
Dalam sambutannya, Tonny Tesar membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Pidato tersebut menekankan pada perkembangan teknologi informasi yang memiliki dampak positif dan negatif. Dimana terkait dengan informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas, hingga radikalisme teroris yang dengan mudahnya dapat mempengaruhi pemuda.
“Pemuda yang memiliki karakter yang tangguh adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja pemuda yang beriman serta bertakwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, cerdas dan ikhlas serta juga memiliki kapasitas,” kata Tonny Tesar.
Lanjutnya, tema peringatan Sumpah Pemuda tahun 2019 ini yaitu “Bersatu Kita Maju”. Tema ini sesungguhnya diperuntukkan untuk seluruh elemen bangsa tetapi bagi pemuda menjadi suatu keharusan karena ditangan pemudalah Indonesia bisa lebih maju. Para pemuda juga diharapkan dapat bersaing dalam bentuk apapun, karena pemuda adalah masa depan bangsa dan negara yang diharapkan juga ke depannya akan muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia.
“Mengajak generasi muda untuk menjadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 ini. Menjadi semangat membangun kebangsaan kita. Tantangan yang dihadapi bangsa ini bukan hanya tantangan sebatas lapangan pekerjaan, tetapi tantangan disintegrasi bangsa,” tutupnya. (SYN)