HARIANNKRI.COM – Aktivis milenal Pemuda Adat Pulau Buru Achon Nurlatu merasa prihatin dengan nasib warga yang berada di tiga desa. Yaitu desa neat, desa Liang dan desa Waenama Olon Kecamatan Leksula Kabupaten Buru Selatan.
Mereka menanti janji Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buru Selatan, jembatan dan akses ruas Namrole Leksula selesai dibangun paling lambat tahun 2021.Namun sampai sekarang tanda-tanda pemenuhan janji tersebut belum juga dimulai.
“Masyarakat menanti, hingga kini belum ada gerakan untuk kerja jalan ini. Hingga kemarin masyarakat desa Liang dan desa Neat mengerjakan jembatan darurat dari 4 buah bambu di Sungai Nalbesi. Untuk menempuh Ibu Kota Kecamatan Leksula kabupaten Buru Selatan,” ujarnya melalui sambungan selular, Minggu (28/6/2020).
Ia menambahkan, jembatan tersebut dibangun secara mandiri tanpa bantuan Pemda Bursel. Jembatan darurat dari bambu tersebut dibuat secara sederhana dengan diikat menggunakan rotan.
“Kami tidak tahu nasib kami ketika jatuh dan terbawa arus sungai. Bahkan dikabarkan air ini sudah sering memakan korban. Oom saya sendiri Mantri Hans Wiliam Lesbatta terseret arus bersama mobil dinas dalam perjalanan dinas dari Namrole ke Leksula waktu itu diakibatkan banjirnya sungai,” ujarnya.
Achon meminta agar Pemda Buru Selatan mewujudkan janjinya kepada masyarakat di tiga desa tersebut. Demikian pula dengan anggota DPRD kabupaten Buru Selatan. Warga meminta agar Pemda dan DPRD datang dan melihat sendiri keresahan masyarakat.
“Jangan datang karena momen politik di Bulan Desember 2020 ini. Dan masyarakat hanya menjadi korban janji lagi,” tutupAchon Nurlatu. (ARB)