HARIANNKRI.ID – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Raja Ampat, Renold M Bulla, SE, MM menegaskan bahwa kuota Penerimaan CPNS Tahun 2018 harus sesuai dengan hasil rapat Gubernur dan Bupati -Bupati SE Provinsi Papua Barat dengan Menpan RB Beberapa waktu lalu.
Menurut Renold M Bulla, berdasarkan hasil pertemuan tersebut, sudah jelas membahas hak orang asli papua (OAP). Dalam Formasi 2018, catatan presentase 80 Persen orang Asli Papua (OAP) dan 20 Persen Non OAP.
“Bahwa pembagian Kuota 80 persen (OAP-red) dan 20 Persen Non (OAP-red), yang sudah disepakati bersama. Sehingga harus di penuhi,” kata Wakil Ketua I DPRD Raja Ampat di kantornya, Jumat (14/8/2020).
Ia memaklumi penundaan pengumuman hasil Test CPNS tahun 2018. Dijeaskannya, penundaan tidak hanya terjadi di kabupaten Raja Ampat saja. Ada beberapa kabupaten lain yang juga menunda pengumuman hasil test CPNS tersebut.
Namun ia meminta kepada Pemerintah Daerah Raja Ampat agar hasil test CPNS segera diumumkan. Mengingat format prosentasenya sudah jelas disepakati. Ia mengingatkan kepada Badan Kepegawaian Sumberdaya manusia (BKSDM) Raja Ampat, saat ini peserta test sudah menunggu pengumuman. Jika terlalu lama, maka akan muncul hal-hal yang tidak diinginkan.
“Penyebab tidak ada kepastian akan pengumaman hasil tersebut. Yang disampaikan secara baik kepada para testing Cpns 2018, mengenai penundaan ini,” ujarnya.
Renold M Bulla berharap tidak lagi ada perubahan terkait formasi CPNS Tahun 2018 dengan prosentase yang sudah disepakati.
“Jika nanti diumumkan, tetap tidak ada perubahan. Tetap sesuai 80 Persen OAP dan 20 Persen Non OAP,” tutupnya. (HSG)
