HARIANNKRI.ID – Tim Kotak kosong Pilkada Raja Ampat diduga melakukan pengeroyokan terhadap wartawan di halaman Polres Raja Ampat. Selain diduga tim ini juga melakukan pengeroyokan kepada warga dan merusak sejumlah fasilitas yang ada.
Dari informasi yang dihimpun, pada Minggu (25/10/2020) sekitar pukul 10.00 WIT, sekitar 8 orang pemuda yang diduga dari tim kotak kosong kabupaten Raja Ampat dipimpin OI, melakukan penyerangan Sekretariat Koalisi Suara Rakyat Faris Ori. Mereka merusak sejumlah fasilitas, menganiaya dua orang dan merusak serta membuang bendera 12 partai ke dalam parit.
Tak berselang lama, Ketua Tim Kotak Kosong, CI, datang bersama timnya di halaman Polres Raja Ampat. Tiba-tiba CI membuka jendela mobil dan mengeluarkan kata-kata yang dinilai tidak etis kepada seorang wartawan media online. CI kemudian membuka pintu mobil dan menunjukkan tangan kearah wartawan berinisial JO sambil menggerakkan badan hendak berlari menuju arah tangan yang dituju.
Tak lama kemudian, Ketua Aliansi Raja Ampat Bersatu ( ARAB ) Pdt.A.M, SN bersama sejumlah pemuda kemudian melakukan pengeroyokan terhadap JO. Ia adalah wartawan media online yang sedang meliput perkara penyerangan yang dilakukan tim kotak kosong.
Aksi provokasi yang dilakukan CI berhasil menimbulkan ketegangan antara kedua kubu, baik tim kotak kosong maupun koalisi suara rakyat. CI diikuti sejumlah pemuda kemudian melakukan pengeroyokan terhadap JO, wartawan media online yang sedang meliput. Anggota Kepolisian Resort Raja Ampat yang ada kemudian melakukan penghadangan terhadap kelompok kotak kosong yang diperkirakan mencapai belasan orang. Aparat keamanan kemudian berhasil menyelamatkan JO ke sekitar Polres Raja Ampat.
Saat dihubungi, keluarga JO sangat menyayangkan tindakan tidak terpuji yang dilakukan CI. Apalagi CI merupakan salah satu pimpinan partai dan unsur pimpinan di DPRD Raja Ampat.
“Seharusnya CI dapat memberikan contoh yang baik sebagai seorang pemimpin. Malah sebaliknya. Mengeluarkan kata-kata tidak etis dan memprovokasi masa melakukan pengeroyokan yang membahayakan keselamatan nyawa JO,” tuturnya, Senin (26/10/2020).
Tak menerima aksi provokasi yang dilakukan oleh CI, keluarga berencana membuat laporan polisi terhadap CI, AM, SN, dan sejumlah pemuda yang telah melakukan pengeroyokan tersebut. Tak hanya CI, OI juga ikut mengancam secara verbal melalui media media social.
“Pdt. A.M. bukan baru pertama kali melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji seperti itu. Sehingga perbuataanya akan dilaporkan ke Sinode GKI di Tanah Papua. Karena tidak memberikan teladan sebagai seorang hamba Tuhan kepada jemaatnya,” tegas keluarga JO. (HSG)