Walikota Mojokerto: Raja Ampat Seperti Surga Kecil Yang Jatuh ke Bumi

Walikota Mojokerto: Raja Ampat Seperti Surga Kecil Yang Jatuh ke Bumi
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari dan jajarannya bersama jajaran Pemerintah Daerah Raja Ampat, Jumat (20/11/2020)

HARIANNKRI.ID – Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengagumi potensi pariwisata Raja Ampat hingga menyebut surga kecil yang jatuh ke bumi. Keberhasilan kabupaten Raja Ampat mengelola potensi alam yang ada disebut menjadi rujukan untuk menyusun grand desain pariwisata di kota Mojokerto.

Pujian ini disampaikan oleh Walikota Mojokerto saat studi banding wisata ke Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat, Jumat (20/11/2020). Kedatangan Ika Puspitasari beserta sejumlah pimpinan OPD Kota Mojokerto disambut Asisten Administrasi Umum Setda Raja Ampat, Yulianus Mambraku dan Pimpinan OPD Raja Ampat.

Ika Puspitasari menegaskan,  ia dan jajarannya datang ke Raja Ampat untuk melaksanakan studi banding tentang beberapa hal. Diantaranya tentang pengelolaan pemerintahan maupun potensi-potensi daerah.

“Raja Ampat sebagai bagian dari Provinsi Papua Barat, bagaimana menyumbang pertumbuhan ekonomi Papua Barat sehingga tetap positif meskipun saat ini kita masih pandemi covid-19. Selain itu, tentu kehadiran kami semua di Raja Ampat, karena Raja Ampat dengan potensi pariwisatanya sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi,” kata Ika Puspitasari di Kantor Bupati Raja Ampat, Jumat (20/11/2020).

Ia menuturkan, sebagai kota terkecil di Indonesia, Mojokerto memiliki luas 20,2 KM. Walaupun disebut kota terkecil, lanjutnya, namun kota ini memiliki penduduk yang sangat tinggi, yaitu 140 ribu jiwa penduduk. Kota ini memiliki banyak warisan budaya sejarah, seni peninggalan kerajaan Majapahit. Warisan-warisan tersebut dikemas menjadi paket atau objek yang menarik minat wisatawan yang berkunjung ke Mojokerto.

Ditambahkannya, di masa kepemimpinannya, Mojokerto memiliki beberapa skala prioritas yang telah di tuangkan dalam dalam RPJMD Kota Mojokerto.

“Salah satu skala prioritas yakni membangun pariwisata. Dalam dua tahun terakhir kami sudah membuat satu grand desain pariwisata. Bagaimana mengemas berbagai warisan sejarah, budaya dan kesenian itu menjadi salah satu objek yang menarik,” tutup Walikota Mojokerto

Sementara itu, Yulianus Mambraku mengatakan bahwa studi banding yang dilakukan Walikota Mojokerto beserta rombongan merupakan momen penting bagi Raja Ampat. Semua pemerintah daerah dapat saling berbagi informasi atau sharing terkait kebijakan dan potensi daerah.

“Kami bangga. Karena Raja Ampat dijadikan studi banding bagi Walikota Mojokerto dan jajarannya,” katanya. (HSG)

Loading...