Pak Kabareskrim Segera Tangkap Kunyuk Jozeph Paul Zhang, Jangan Cuma Beropini Yang Menyesatkan.
Ditulis oleh: Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik.
“Dia tahu akhir-akhir ini banyak warga Indonesia gampang sekali marah. Ngomong-lah seperti di video yang viral. Semoga hari kemarin enggak banyak yang batal puasanya,”
[Kabareskrim Mabes Polri Komjen Agus Andrianto, 18/4]
Tugas penyidik itu menyelidik perkara, jika diduga kuat terjadi tindak pidana segera menangkap Tersangkanya. Boleh saja polisi mengabarkan perkembangan perkara ke media, tetapi harus berdasarkan fakta penyelidikan.
Polisi tak boleh seolah-olah menjadi pelaku, dan berhalusinasi tentang motif suatu tindakan. Yang benar, tangkap pelaku, korek keterangan (BAP), baru diketahui motif atau tujuan kejahatan dilakukan.
Kami sangat kecewa dengan pernyataan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Agus Andrianto, yang menyatakan Kunyuk Jozeph Paul Zhang tahu akhir-akhir ini banyak warga Indonesia gampang sekali marah. Hal itu, dianggap menjadi motif kunyuk Jozeph ngomong di video yang viral. Apalagi, seloroh soal harapan tidak banyak yang batal puasanya.
Pak Kabareskrim, darimana Anda tahu Kunyuk Jozeph mengetahui akhir-akhir ini banyak warga Indonesia gampang sekali marah? Apa pengetahuan Anda tentang hal yang membatalkan puasa, sehingga berharap tak banyak yang batal puasa karena video omongan kunyuk Jozeph?
Seolah-olah, Anda ingin membenarkan tindakan kunyuk Jozeph dan menyalahkan kami umat Islam yang marah Rasulullah, puasa dan agama Islam dilecehkan. Seolah-olah, marah yang kami rasakan tidak baik, karena berpotensi membatalkan puasa.
Pak Kabareskrim, tangkap dulu kunyuk Jozeph Paul Zhang itu. Baru anda punya legitimasi bicara. Anda ini penegak hukum, bukan politisi. Jadi jangan beropini yang menyesatkan.
Kami juga beritahu, dalam Islam marah ketika agamanya dihina, ajaran puasa dilecehkan, Rasulullah Saw direndahkan, itu hukumnya wajib. Kami umat Islam, punya standar kapan harus marah dan kapan harus tersenyum. Dan semua standar marah, senyum, benci dan ramah, itu dasarnya syariat Islam.
Kami ingin tegaskan, yang membatalkan puasa itu makan, minum dan jimak. Marah tidak membatalkan puasa, tetapi hanya mengurangi pahala jika alasannya tidak syar’i. Adapun marah karena agama Islam dihina, ajaran puasa dilecehkan dan Rasulullah Saw direndahkan, itu syar’i, hukumnya wajib.
Bagaimana mungkin kami akan ramah dan tersenyum pada orang yang melecehkan agama kami? Bagaimana mungkin kami akan ramah dan tersenyum pada orang yang melecehkan Puasa kami? Bagaimana mungkin kami akan ramah dan tersenyum pada orang yang melecehkan Rasul kami?
Jadi daripada ngomong tidak karuan, beropini sesat, lebih baik segera tangkap kunyuk Jozeph Paul Zhang. Boleh juga langsung ditembak seperti terduga Teroris. Baru Anda muncul ke media mengabarkan kunyuk Jozeph telah ditangkap.
Jangan nanti cuma update ketidakmampuan Polri menangkap kunyuk Jozeph. Bukan itu yang kami inginkan. Kami sudah cukup banyak bersabar, para penista agama selama ini tidak diproses kasusnya.