HARIANNKRI.ID – Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol M Rudy Syafirudin melayangkan surat protes ke pihak terkait di Jawa Timur yang disebutnya meloloskan kendaraan angkutan umum bus menuju wilayah Jawa Tengah tanpa mengecek persyaratan sesuai yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan terkait protokol kesehatan. Akibatnya, sejumlah pos pengamanan (Pos Pam) dirubah menjadi pos penyekatan.
Demikian dikatakan Dirlantas Polda Jateng kepada wartawan di Mapolda Jateng, Senin (3/5/2021). Menurutnya, jumlah pos penyekatan di Jawa Tengah yang semula sebanyak 14 terpaksa membengkak menjadi 71 pos.
“31 Pos Pam, tapi Pos pam ada yang berubah menjadi penyekatan. Kita bukan hanya 14, tapi 71 penyekatan di dalam kota,” kata Rudy Syafirudin.
Atas kejadian tersebut, Dirlantas Polda Jateng ini mengaku telah melayangkan protes ke Jawa Timur. Ia meminta pihak terkait di Jawa Timur untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh kepada para penumpang yang akan melakukan perjalanan.
“Kemarin kita sedikit protes dengan wilayah Jawa Timur, dimana di Wonogiri itu terlalu banyak kendaraan bus yang masuk ke kita tanpa tes protokol kesehatan. Jadi kami mohon apabila rekan-rekan di daerah lain, apabila mau berangkat, terminal tolong dicek keseluruhannya apakah mereka menggunakan protokol kesehatan dengan menyertai surat bebas Covid dan segala macam. Sehingga jangan sampai kereta kita perketat, bandara kita perketat, bus malah kayaknya bebas,” tegasnya.
Kombes Pol M Rudy Syafirudin mencontohkan hasil pantauannya di Terminal Wonogiri beberapa waktu lalu. Menurutnya, hampir semua penumpang tidak ada yang menggunakan tes swab bebas Covid.
“Bayangkan saja,” imbuhnya.
Ia pun menegaskan, maksud layangan protes kepada Jawa Timur demi mencegah lonjakan penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Ia menegaskan, pihaknya tak akan segan bersikap tegas terhadap bus yang penumpangnya tidak dilengkapi dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Sikap tegas ini juga akan dilakukan kepada kendaraan travel gelap.
“Saya bersama rekan-rekan Ditlantas atas perintah Kapolda, apabila ditemukan yang seperti itu akan kita balikkan semua. Termasuk satu bus kita balikkan. Daripada Jawa Tengah menjadi korban, lebih baik kita balikkan semua. Dari kemarin. Termasuk travel-travel gelap, akan kita kandangkan mulai kemarin. Begitu ada kita kandangkan, begitu ada kita kandangkan seluruhnya,” ujar Dirlantas Polda Jateng.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Ia menyebut, dari 121 bus yang melintasi Jawa Tengah, sebanyak 28 hingga 29 bus yang dicek. Hasilnya, memang ada dari Jawa Timur dan ada dari Jawa Barat, tapi kebanyakan Jawa Timur.
“Karena Wonogiri perbatasan dengan Pacitan dan Pacitan pasti dari Jawa Timur. Jawa Timur jangan meloloskan kendaraan-kendaraan bus tanpa dicek terlebih dahulu. Setelah penumpangnya dicek mempersyaratan semua, alat kesehatannya, persyaratan administrasi sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan, baru dijalankan. Jangan sampai setelah kita cek, memang tidak ada sama sekali. Berarti di sana memang diloloskan,” tegas Kombes Pol M Rudy Syafirudin.
Dirlantas Polda Jateng Ingatkan Kepala Daerah di Jawa Tengah
Kepada Kepala Daerah yang ada di Jawa Tengah, Kombes Pol M Rudy Syafirudin mengingatkan tentang perintah Gubernur Jawa Tengah. Karenanya, ia mengaku Polda Jateng tak akan segan untuk melakukan tindakan tegas untuk mensukseskan instruksi yang ada.
“Pak Gubernur sudah menyampaikan, apabila tidak sesuai dengan aturan, bila perlu karantina sekarang. Sekali lagi akan kita karantina. Dengan harapan, semua masyarakat, semua rekan-rekan yang akan ke Jawa Tengah ini ditangguhkan. Sesuai dengan instruksi dari pemerintah, tidak ada mudik. Sekali lagi tidak ada mudik. Tanggal 6 nanti kita akan lebih keras lagi,” kata Kombes Pol M Rudy Syafirudin.
Ia pun memperingatkan kepada mereka yang nekat melanggar, Polda Jateng akan melakukan penahanan.
“Kalau nekat, seluruhnya akan kita tahan termasuk orangnya kita isolasi,” tutupnya. (STA)