KPAI Sebut Karyawan Rumah Sakit Berpotensi Tularkan Covid-19 ke Anak

KPAI Sebut Karyawan Rumah Sakit Berpotensi Tularkan Covid-19 ke Anak
Ilustrasi

HARIANNKRI.ID – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut karyawan rumah sakit di luiar divisi tenaga kesehatan (nakes) berpotensi untuk menularkan covid-19 pada anak-anaknya. Diharapkan, semua pejuang di rumah sakit mendapatkan alat pelindung diri (APD) yang sama dengan divisi nakes.

“Laporan yang masuk ke KPAI tentang karyawan rumah sakit, yang bekerja di luar divisi kesehatan yang tumbang karena Covid. Dan membawa tertularnya anak anak mereka,” kata Kadivwasnonev KPAI Jasra Putra dalam pernyataannya, Kamis (1/7/2021).

Ia menuturkan, dibutuhkan kepedulian bersama untuk terus lebih sensitif pada mereka yang berjuang dari rumah sakit. Para pejuang tersebut sudah seharusnya mendapat dukungan lebih mengingat potensi penularan Covid-19 pada anak-anak.

“Sekali lagi dukungan lingkungan bagi mereka sangat diperlukan. Tidak hanya bicara kesejahteraan yang dinaikkan bagi mereka yang bekerja di rumah sakit. Namun apakah karyawan di luar divisi nakes sungguh-sungguh sudah kita perhatikan,” tegas Jasra.

Kadivwasnonev KPAI ini pun menyatakan sangat mendukung PPKM Darurat yang sudah diumumkan istana.

“Karena dampaknya untuk semua. Tidak terbayangkan bila ini tidak dibendung segera. Berapa tangisan bayi dan anak anak di Rumah Sakit yang tidak kuat menahan dampak virus Covid. Bahwa negara telah menempatkan aras (konsep fungsional-red) kerja tertingginya dalam bicara pencegahan,” imbuhnya.

Namun selain itu, ujarnya, penguatan juga harus dilanjutkan kepada karyawan rumah sakit di luar divisi nakes. Agar penanganan semakin fokus dan cepat. Jasra meyakini, dengan kebijakan kebijakan penguatan ini, mempercepat penanganan dan menghentikan paparan Covid-19.

KPAI Mendesak Seluruh Karyawan Rumah Sakit Memakai APD

KPAI berharap, lanjutnya, para petugas di rumah sakit di luar divisi kesehatan juga diperhatikan. Seperti OB, Logistik, Administrasi, Farmasi, Satpam dan lainnya.

“Agar selalu prima melayani kita semua. Namun bila ada kebijakan yang telah mencovernya tentu kita sambut baik. Karena load kerjanya juga beritme sama, meski ada perbedaan karena beberapa human kapital yang di perhitungkan. Saya dilaporkan OB di IGD tidak memakai APD tetapi OB di kamar pasien diberi APD,” kata Jasra.

Berdasarkan pantauan KPAI, katanya, tidak semua bagian di rumah sakit memakai APD. Karenanya, pihaknya meminta standard keselamatan harus dipraktekkan sama. Hanya perlu kreativitas saja dalam membuatnya. Agar APD terbaca baik dan komunikasi kerja lancar.

“Supaya upaya pemerintah dalam PPKM Darurat dapat memberikan keselamatan bagi pekerja yang melayani keluarga anak dan selamat ketika tiba dirumah. Mari kita sambut PPKM Darurat dengan semangat. Dan terus membackup anak dengan Vaksinasi Anak,” tutup Jasra Putra. (EST)

Loading...