Polda Jateng Bersama Kodam IV Siapkan Strategi Antisipasi Gelombang Tiga Covid

Polda Jateng Bersama Kodam IV Siapkan Strategi Antisipasi Gelombang Tiga Covid
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat mengungkapkan langkah strategis untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan gelombang tiga Covid-19, usai meluncurkan aplikasi Sitangkas di gedung Borobudur Mapolda Jateng, Kamis (14/10/2021)

HARIANNKRI.ID – Polda Jateng bersama Kodam IV/Diponegoro telah menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan gelombang tiga Covid-19. Kedua institusi ini memutuskan menggunakan cara bertindak bertindak yang sama.

Hal ini disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi usai meluncurkan aplikasi Sitangkas di gedung Borobudur Mapolda Jateng, Kamis (14/10/2021). Menurutnya, agar lonjakan gelombang tiga Covid-19 tak terjadi, Polda dan Kodam terus bersinergi dengan Pemerintah hingga tingkat desa. Serta menggerakkan seluruh anggota hingga level terdepan.

“Pelibatan sampai ke tingkat Bhabinkamtibmas dan Babinsa,” kata Kapolda Jateng

Salah satu strategi yang diterapkan, lanjutnya, adalah lapor cepat temu cepat. Bhabinkantibmas dan Babinsa akan melakukan tracing jika menemukan masyarakat di wilayah ya yang terkonfirmasi covid 19.

“Tracing dilakukan di 15 orang yang kontak erat. Hal ini dilakukan secara cepat agar bisa melokalisir,” ujarnya.

Ia menambahkan, prosedur tetap (Protap) penanganan Covid 19 terus dijalankan dalam kebijakan manajemen kontijensi yang sudah terbukti berhasil di terapkan. Bhabinkantibmas dan Babinsa akan menjadi ujung tombak dalam penanganan protokol kesehatan.

“Kerjasama, Kolaborasi antar stake holder dalam menangani corona menjadi kunci keberhasilan, Disamping penerapan dan kesadaran masyarakat akan Prokes , memakai masker menjadi kunci yang utama,” tutup Kapolda Jateng.

Sebelumnya, para ahli mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat masih harus mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang ketiga. Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Mahesa Paranadipa Maikel MH mengatakan bahwa belum ada prediksi pasti, tetapi kita bisa belajar dari kejadian-kejadian peningkatan kasus Covid-19 sebelum-sebelumnya.

“Jadi kami sampaikan ini bukan prediksi IDI, tapi kami menggunakan beberapa prediksi yang disampaikan oleh pakar-pakar yaitu, prediksi gelombang ketiga itu di akhir tahun (2021) ya,” kata Mahesa dalam Media Briefing bersama Tim Mitigasi IDI: Strategi Kesiapan Gelombang Ketiga, Selasa (12/10/2021) dikutip dari kompas.com.

Mahesa mengatakan, IDI tidak bisa memprediksikan secara pasti kapan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia akan terjadi. (OSY)

Loading...