Harga Minyak Goreng Tembus 20 Ribu Per Kg, PKS Minta Pemerintah Atur Kuota Ekspor CPO

Harga Minyak Goreng Tembus 20 Ribu Per Kg, PKS Minta Pemerintah Atur Kuota Ekspor CPO
Ilustrasi artikel Harga Minyak Goreng Tembus 20 Ribu Per Kg, PKS Minta Pemerintah Atur Kuota Ekspor CPO

HARIANNKRI.ID – Melejitnya harga minyak goreng hingga menembus 20 ribu per kg memantik Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Pemerintah untuk memberlakukan pembatasan kuota ekspor crude palm oil (CPO). Pembatasan ini diperlukan menyusul meningkatnya harga jual crude palm oil (CPO) di pasar internasional sejak bulan Oktober lalu.

Menurut Mulyanto, pembatasan ini perlu dilakukan agar tidak merusak persediaan CPO untuk keperluan industri dalam negeri. Bila perlu, Mulyanto meminta Pemerintah berlakukan kebijakan domestic market obligation (DMO) atau prioritas penjualan ke dalam negeri seperti yang dikenakan pada komoditas batu bara dan gas alam.

“Pemerintah harus gerak cepat menyikapi masalah ini, karena pasokan CPO untuk industri minyak goreng dan biofuel mulai dikeluhkan. Kalau tidak segera ditangani bisa berdampak fatal. Harga minyak goreng akan melesat tinggi. Juga terkait ketersedian biofuel.  Ujung-ujungnya masyarakat lagi yang jadi korban,” kata Mulyanto di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Diketahui sejak Oktober lalu harga CPO terus naik hingga mencapai harga USD 1.400/MT. Hal ini mendorong pengusaha sawit gencar melakukan ekspor CPO ke beberapa negara. Namun dampaknya persediaan CPO untuk industri dalam negeri mengalami kelangkaan.

“Ekspor CPO dalam kondisi harga jual tinggi memang menggiurkan. Namun, Pemerintah harus tetap memperhatikan kebutuhan CPO untuk bahan baku industri minyak goreng dan biofuel dalam negeri. Jangan sampai semua produksi CPO diekspor untuk mengejar cuan para pengusaha,” tegasnya.

Politisi senior PKS ini menambahkan, saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan lahan sawit terluas. Karena itu sangat ironis bila negara penghasil CPO terbesar ini mengalami kekurangan pasokan.

Harga Minyak Goreng di Pasar Tembus 20 Ribu

Crude palm oil (CPO) adalah minyak kelapa sawit mentah. Produk ini diperoleh dari hasil ekstrkasi atau proses pengempaan daging buah (mesocarp) kelapa sawit umumnya dari spesies Elaeis guineensis dan belum mengalami pemurnian. CPO salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia, yakni sekitar 40 persen dari seluruh jenis minyak nabati. Pemanfaatan minyak ini pun sangat beragam, terutama sebagai bahan pangan, industri kosmetik, industri kimia, industri pakan ternak, dan lain-lain.

Dijelaskan Mulyanto, sekarang saja harga minyak goreng di pasar sudah tembus Rp. 20.000 per kg.  Padahal HET (harga eceran tertinggi) hanya Rp 12.000 sampai Rp 13.000.

Sementara itu, impor BBM di tahun 2021, secara umum meningkat dibandingkan dengan tahun 2020.  Baik untuk minyak mentah maupun minyak olahan.  Padahal Harga minyak terus membumbung di kisaran US$ 83,2 per barel.  Jauh di atas saat awal pandemi 2020 lalu yang sempat menyentuh US$ 20-an per barel.  Artinya dengan kondisi ini defisit transaksi berjalan sektor migas akan makin membengkak.

Program biofuel penting. Bukan hanya untuk mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas. Tetapi juga untuk mereduksi emisi karbon,” tutupnya. (OSY)

Loading...