Robert J Kardinal: Bimtek di Kota Sorong Tak Berdampak Pada Ekonomi Raja Ampat

Robert J Kardinal: Bimtek di Kota Sorong Tak Berdampak Pada Ekonomi Raja Ampat
Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Robert J Kardinal

HARIANNKRI.ID – Anggota DPR RI Dapil Papua Barat, Robert J Kardinal mempertanyakan kegiatan bimtek yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Raja Ampat yang digelar di Kota Sorong. Bimtek tersebut dalam rangka meningkatkan kapasitas terhadap kepala kampung dan jajarannya se Kabupaten Raja Ampat.

Dijelaskan pemilik nama lengkap Robert Joppy Kardinal, kegiatan tersebut diikuti oleh 360 peserta. Terdiri dari 117 Kampung di Kabupaten Raja Ampat tersebut terdiri dari Kepala Kampung, Sekretaris Kampung dan Bendahara. Peserts diundang oleh DPMK Kabupaten Raja Ampat dalam rangka bimtek peningkatan Kapasitas kepada kepala kampung dan jajarannya.

Politisi senior partai berlambang beringin ini mempertanyakan penyebab dari kegiatan bimtek ini, sehingga digelar di kota Sorong

“Saya sendiri heran dan mempertanyakannya. Alasan apa yang menyebabkan DPMK Kabupaten Raja Ampat menyelenggarakan kegiatan tersebut di Kota Sorong,” kata Robert J Kardinal, dilansir dari www.honaipapua.com, Rabu (17/11/2021).

Robert menilai, kegiatan tersebut tidak memiliki dampak ekonomi sama sekali bagi para pelaku ekonomi di kabupaten bahari itu. Padahal pemerintah daerah setempat saat ini pada masa pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19.

“Kalau kegiatan di kota Sorong, jelas-jelas yang merasakan manfaatnya yah, pelaku usaha di kota Sorong. Mulai dari hotel, taxi, ojek, bahkan warung-warung makan pun mereka yang untung,” bebernya.

Robert J Kardinal Pertanyakan Fasilitas di Raja Ampat

Ia pun menanyakan fasilitas yang ada di Kabupaten Raja Ampat. Apakah memang tidak ada tempat pelaksanaan kegiatan yang besar sehingga kegiatan harus dilaksanakan di Kota Sorong. Robert mencontohkan, kegiatan sebesar Sail Raja Ampat Tahun 2014 saja bisa digelar di Waisai.

“Kegiatan berskala besar seperti Sail Raja Ampat Tahun 2014 saja dilaksanakan di Waisai. Terus kegiatan bimtek ini saja di Kota Sorong. Apakah tidak ada gedung yang bisa menampung 360 peserta dan penginapan bagi mereka?” seru Anggota Komisi X DPR RI ini.

Menurutnya, jika kegiatan seperti ini digelar di Kabupaten Raja Ampat maka para tukang ojek, rumah makan, warung kopi dan penjual pinang bahkan sampai ke pedagang di pasar Waisai Raja Ampat pun bisa merasakannya. Karena jelas-jelas ada perputaran uang di kegiatan tersebut.

“Tukang ojek, rumah makan, warung kopi, penginapan, mama mama penjual pinang, pedagang di pasar. Semua akan merasakan manfaat. Bilamana kegiatan tersebut dilaksanakan di kota Waisai,” katanya lebih lanjut dalam sebuah Grup WA Raja Ampat. (HSG)

Loading...