Ganti Untung Lahan Warga Desa Wadas Dijanjikan Cair Sebelum Lebaran

Ganti Untung Lahan Warga Desa Wadas Dijanjikan Cair Sebelum Lebaran
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, Andri Kristanto bersama Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS SO Yogyakarta, Yosiandi Rudi Wicaksono saat menjanjikan pembayaran penggantian lahan proyek pembangunan Bendungan Bener, termasuk lahan quarry Desa Wadas, Kamis (10/3/2022)

HARIANNKRI.ID – Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, Andri Kristanto menegaskan, pemerintah menargetkan pembayaran lahan quarry Desa Wadas direalisasikan seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri 2 Mei mendatang. Pembayaran akan dilakukan kepada seluruh pemilik yang sebagai penggantian lahan proyek pembangunan Bendungan Bener.

‘Nilainya dijamin menguntungkan warga karena pembebasan lahan ini dilakukan pemerintah dan dilakukan penaksiran ganti untung secara teliti dan profesional. Jelas berbeda dengan pemberian kompensasi terhadap lahan tambang seperti yang dilakukan swasta. Bisa dibandingkan nantinya,” kata Andri dalam pernyataannya, Kamis (10/3/2022).

Sementera itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS SO Yogyakarta, Yosiandi Rudi Wicaksono  menjelaskan pembebasan lahan di Desa Wadas ditargetkan selesai pada Juni 2023.

“Namun ini masih berupa spot-spot dan belum terhubung,” tuturnya.

Target Pembebasan Tanah Untuk Proyek Quarry di Desa Wadas

Menurutnya, target pembebasan tanah untuk proyek Quarry di desa Wadas seluas 124 hektar, saat ini masih diukur 53 hektar. Jumlah tersebut menurutnya belum mencukupi untuk kebutuhan material pembangunan Bendungan Bener.

Saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah apakah diperlukan lokasi baru atau ada kebijakan lain untuk upaya memenuhi kebutuhan material batu andesit Bendungan Bener.

“Sementara ini kami manfaatkan dari yang sudah dibebaskan. Diharapkan nanti bisa tersambung, tidak spot-spot terpisah jadi bisa fokus di areal ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan saat ini proyek fisik Bendungan Bener masih menyelesaikan terowongan pengelak yang direncanakan rampung pertengahan tahun 2023.

Kemudian baru dilaksanakan pembangunan main dam yang membutuhkan material batuan dari desa Wadas.

Percepatan proses yang dilakukan, diharapkan menghilangkan anggapan masyarakat mengenai dugaan lahan warga di Wadas tidak dibayar.

“Diharapkan masyarakat tidak mudah termakan isu yang mengatakan terjadi perampasasan tanah di Wadas atau lahan warga yang digunakan tidak akan menerima ganti rugi. Saya pastikan (ganti rugi) itu ada dan akan dibayarkan oleh pemerintah. Nilainya sangat menguntungkan warga,” tandasnya.

Dia menambahkan, proyek Bendungan Bener merupakan proyek strategis nasional yang nantinya membawa kemanfaatan besar untuk warga Purworejo dan sekitarnya.

“Saat pembangunan nantinya akan ada proyek padat karya. Setelah jadi akan ada pembangkit tenaga listrik, pengairan untuk kepentingan irigasi yang lebih tertata dan sebagainya. Ekonomi warga juga bisa meningkat karena area ini juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata,” terangnya.

Untuk itu, ia berharap dukungan seluruh lapisan masyarakat terkait kelancaran pembangunan Bendungan Bener.

Terkait dampak lingkungan ia mengungkapkan telah dilakukan penelitian secara komprehensif dan menegaskan proyek bendungan ini tidak akan berdampak pada sumber air alami yang ada disekitarnya.

“Sumber-sumber air itu letaknya jauh dari proyek. Sudah dilakukan penelitian oleh para akademisi dan tenaga ahli,” terangnya. (OSY)

Loading...