HARIANNKRI.ID – Indonesia tidak boleh mundur meski Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menggugat pemerintah terkait penghentian ekspor produk bijih nikel mentah. Upaya hilirasi industri yang telah dilakukan saat ini menunjukkan hasil yang baik dengan adanya lompatan nilai ekspor nikel semenjak diberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Diyakini, hilirisasi akan menjadi lompatan besar peradaban negara. Meski digugat di WTO, Presiden Jokowi mendorong agar pemerintah Indonesia tetap berani maju dalam menghadapi gugatan tersebut.
“Kita harus berani seperti itu, kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut karena kekayaan alam itu ada di Indonesia. Ini kedaulatan kita dan kita ingin dinikmati oleh rakyat kita, dinikmati oleh masyarakat kita,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengingatkan apa dikatakan Presiden Soekarno pada tahun 1965. Indonesia harus mampu berdikari dan tidak menggantungkan diri kepada negara mana pun. Selain itu, Presiden Soekarno juga mendorong pemerintah untuk memperluas kerja sama yang sederajat dan saling menguntungkan dengan negara lain.
“Bung Karno tahun 1965 sudah menyampaikan itu, supaya kita tidak bisa didikte dan tidak menggantungkan diri kepada negara mana pun. Inilah yang ingin kita lakukan, berdikari, berdikari, berdikari,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa lalu, Presiden Jokowi menuturkan bahwa ia mendorong adanya kesetaraan dalam kemitraan antarnegara. Sehinggatidak ada satu negara yang merasa lebih unggul daripada negara lain.
“Saya menyampaikan (di KTT ASEAN-Uni Eropa) kemitraan itu harus setara dan tidak boleh ada pemaksaan, tidak boleh negara mana pun mendikte, dan tidak boleh negara-negara maju itu merasa bahwa standar mereka lebih bagus dari negara kita,” ungkap Presiden Jokowi. (OSY)