HARIANNKRI.ID – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Islam Provinsi Banten (GPI Banten) Fahri Pradana mengaku siap menjadi mediator tabayyun kelompok Nasab Ba’alawi dengan kelompok Tesis Kiai Imad (Imaduddin Utsman). Persatuan dan kesatuan umat Islam adalah misi utama Organisasi Kepemudaan (OKP) Islam tertua di Indonesia ini.
Fahri Pradana mengatakan, dirinya bersyukur GPI Banten kembali aktif setelah hampir 8 tahun vakum. Aktif kembali ini ditandai dengan pelaksanaan kaderisasi dan pelantikan yang dilaksanakan hari Sabtu 20 Juli 2024 lalu di Hotel Starlet, BSD Banten.
“Alhamdulillah, kita telah melaksanakan pelantikan GPI Banten hari Sabtu kemarin. Pada pengkaderan dan pelantikan itu, kami telah mengkonsolidasi Pimpinan Daerah (PD-red) se-kabupaten/kota di Provinsi Banten,” kata Fahri saat ditemui hariannkri.id di salah satu kafe di BSD Banten, Jumat (26/07/2024).
Langkah selanjutnya, jelas Fahri, PW akan berkoordinasi dengan jajaran Pengurus Daerah (PD) GPI se-Banten akan mengagendakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan mendorong para PD untuk segera menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
“Sehingga kedepannya, PW GPI Banten beserta jajaran PD akan mempercepat konsolidasi untuk mewujudkan misi organisasi. Dengan hadirnya GPI di Banten ini, mudah-mudahan bermanfaat untuk segenap umat Islam Banten,” ujar Fahri Pradana.
Selain melakukan konsolidasi internal, lanjutnya, GPI Banten akan melakukan langkah nyata mewujudkan misi organisasi. Diantaranya adalah menjadi agen dalam menjalin keutuhan kerukunan umat Islam, khususnya di Banten.
“Hal-hal penting terkait isu yang lagi santer, itu menjadi perhatian utama kami. Agar umat kita akan siap menjadi agen mediasi ukhuwah islamiyah demi memperkuat ukhuwah wakhtoniyah,” ungkapnya.
Keributan kelompok Nasab Ba’alawi dengan kelompok Tesis Kiai Imad disebut Fahri sebagai isu utama yang menjadi perhatian PW GPI Banten. Selaku pemuda, ia mengaku prihatin konflik tersebut masih berkepanjangan, bahkan memanas. Padahal, kondisi Indonesia saat ini sedang membutuhkan umat Islam untuk bangkit dari masa sulit.
“Bagaimana tidak, lebih dari 80 persen penduduk Indonesia beragama Islam. Jadi motor kebangkitan bangsa yang sedang terpuruk ini adalah pemuda Islam. Sudah bukan waktunya lagi umat memasalahkan perbedaan khilafiyah. Galang ukhuwah islamiyah demi ukhuwah wakhtoniyah,” ujar Fahri.
Ia menegaskan, GPI Banten mengambil inisiatif untuk memediasi tabayyun antar dua pihak tersebut. Fahri mengaku siap berada di garda terdepan merealisasikan terjadinya islah antara kelompok Nasab Ba’alawi dengan kelompok Tesis Kiai Imad.
“Saya Fahri Pradana selaku Ketua PW GPI Banten. Siap menjadi mediator tabayyun untuk menyelesaikan konflik Nasab Ba’alawi dengan Tesis Kiai Imad,” pungkas Fahri. (TMS)