HARIANNKRI.ID – Selain bertugas sebagai Kanit Lantas Pos Lantas Gombong Polres Kebumen, Ipda Lanjar Pamuji (38) dikenal sebagai tukang pijat dan ahli patah tulang. Kemampuan membantu penyembuhan tradisonal ini didapat secara turun temurun, termasuk racikan minyak oles yang ia pakai.
Di wilayah Kabupaten Kebumen, Ipda Lanjar Pamuji (38), dikenal sebagai sosok polisi yang humble dan dekat dengan masyarakat. Meski sudah seorang perwira polisi, namun tugasnya sebagai tukang pijat dan ahli patah tulang tetap ia jalani.
Usai menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi, Lanjar melanjutkan rutinitas tugasnya di rumah sebagai ahli pijat patah tulang. Ia sangat dikenal karena kemampuannya bisa mengatasi penderita dislokasi persendian, syaraf kejepit dan pengobatan tulang,
Di rumahnya di Dukuh Watubarut, Desa Gemeksekti RT 02 RW 03 Kecamatan/Kabupaten Kebumen, suami dari Riana Faridatun ini sudah berkumpul puluhan orang untuk mendapat pengobatan. Mereka berasal dari berbagai usia dan berbagai kelas sosial.
Tak sedikit pasien patah tulang yang tadinya akan dioperasi di rumah sakit memilih untuk berobat di sini. Mereka lebih memilih datang untuk dipijat dan diolesi minyak khusus dari tangan ahli patah tulang ini.
“Metode pengobatan saya memang pijat dengan minyak oles khusus racikan sendiri, ditambah obat herbal. Biaya pengobatan itu hanya sebagai uang pengganti obat dan minyak oles,” kata Lanjar Pamuji di kediamannya, Rabu (16/10/2024).
Tak sekedar memijat dengan menekan atau meremas bagian tubuh yang sakit, teknik memijat Lanjar punya ciri khas tersendiri. Bagi pasien yang menderita patah tulang, sedikit merasakan rasa sakit saat proses mengembalikan tulang yang patah, lengan akan dipijat, ditarik dan diluruskan.
“Metode pijatannya dibedakan, disesuaikan dengan apa yang diderita pasien. Seperti patah tulang, tulang geser atau kesleo, stroke, dan syaraf kejepit. Usai dipijat dan lulur minyak, kemudian digips, dibalut kapas dan perban,” terang Lanjar Pamuji.
Sementara minyak urut yang digunakan adalah racikan turun temurun yang diolah sendiri. Digunakan untuk membantu melemaskan, dan menyembuhkan jaringan otot yang rusak.
Lanjar Pamuji menuturkan, biaya pengobatan disini sangat terjangkau hanya disesuaikan dengan pengeluaran obat pasien. Sementara untuk pasien balita, ahli patah tulang ini tidak dipatok biaya.
Baginya, pengabdian kepada masyarakat tidak selalu harus dimulai dari hal besar. Justru hal kecil seperti rela berbagi dengan masyarakat itulah langkah awal yang baik untuk mengabdi
“Jangan terpaku pada keilmuan saja. Jika ada hal lain di luar keilmuan yang bisa dilakukan, mengapa tidak? Namun ya akan lebih baik lagi apabila keilmuan bisa bermanfaat langsung untuk masyarakat,” ujar Lanjar Pamuji.
Pengabdian langsung kepada masyarakat seperti memijat orang sakit ini, baginya merupakan baktinya kepada masyarakat karena manfaatnya langsung bisa dirasakan. Kata Lanjar, disitulah manfaat sebagai seorang polisi bisa dirasakan.
“Ketika berdinas sebagai seorang polisi saya abdi negara untuk masyarakat. Dan saat saya memijat saya sebagai warga yang membantu untuk sesama. Rasanya begitu terasa bahwa benar-benar saya bermanfaat untuk orang lain,” tandasnya.
Kedepan, ayah Gesit Setia Djati, Genang Sandiharjo Putra Djati dan Gema Sentana Putra Djati, ingin lebih memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Melalui pendekatan humanis baik saat dirinya sedang berdinas sebagai anggota polisi maupun sebagai tukang pijat.
Ia menambahkan, pasien yang datang berobat tidak hanya datang dari Kebumen. Banyak para pasien datang dari sejumlah daerah seperti Wonosobo, Banjarnegara, Brebes, Cilacap, Banyumas, Purworejo, dan Yogyakarta.
Keberadaan perwira polisi yang ahli patah tulang ini dirasakan langsung oleh Ghesit Ananda Putra (18) warga Gombong. Ia mengaku datang karena ada pergeseran sendi bahu pasca kecelakaan motor. Usai rongent di rumah sakit, ternyata masih ada pergeseran pada sendi bahu.
“Alhamdulillah, baru sekali penanganan di tempat Pak Lanjar anak saya sudah bisa lurus, udah enakan mas,” terang Edi Nugroho ayah Ghesit, ditemui usai berobat. (SND)