HARIANNKRI.COM – Mbah Salweah (65 thn) warga Dusun Bangunrejo Desa Alasmalang kecamatan Singojuruh kabupaten Banyuwangi ini hanya bisa makan sisa nasi semalam yang diberi tetangga. Kondisi seperti ini harus dijalaninya setiap hari.
Sebagaimana dikisahkan Susihariwidiyas tetangga depan rumah Mbah Salweah kemarin Minggu (24/02/2019) saat ditemuia awak media. Menurut Susi, Mbah Salwe’ah hidup sebatang kara. Anaknya sudah meninggal, dan beberapa cucunya merantau dan tak pernah kembali.
Saat ditanya siapa yang menanggung biaya hidup keseharian wanita sebatang kara ini, Susihariwidiyas menjelaskan keseharian tetangganya ini.
“Mbah Salweah kadang cari rongsokan dari sampah–sampah tetangga yang bisa dijual. Kadang juga cari sayuran di sawah–sawah. Sebagian untuk dimasak sendiri dan sebagian dijual pada tetangga, untuk kebutuhan lauk-pauk seadanya,”kata Susihariwidiyas.
Untuk kebutuhan beras, setiap harinya ia makan dari sisa nasi semalam pemberian tetangga. Nasi sisa tersebut kemudian dicuci dan dijemur.
“Setelah kering betul, disebutlah istilah bahasa Osingnya ”Cengkaruk“, yang kemudian dimasak lagi jadi nasi Aking. Nasi aking itulah yang dikonsumsi Mbah Salweah untuk bertahan hidup di usia tuanya,” tutur Susihariwidiyas.
Ditambahkan Susihariwidiyas, selama ini, dirinya dan orang yang bernama Bu Mar disebutnya yang seringkali berbagi makanan. Itupun hanya untuk bertahan hidup. (BUT)