Oleh : Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) Bastian P. Simanjuntak
Rencana koalisi beberapa partai (Gerindra, PKS, PAN, PBB) dengan Partai Demokrat adalah upaya mencegah kecurangan pilpres sekaligus membersihkan demokrasi dari virus. Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) koalisi ini merupakan harapan mewujudkan pemilu yang jujur dan adil tanpa kecurangan. Kita ketahui bersama baru-baru ini ditemukan 1,2 juta data pemilih yang invalid di DKI Jakarta. Temuan ini sangat menciderai demokrasi kita dan potensi kecurangan membayangi pileg dan pilpres 2019.
SBY sebagai mantan Presiden selama dua periode pasti paham betul potensi kecurangan tersebut. Sebelumnya SBY pernah berkicau di akun twitternya terkait disusupinya BIN dan alat negara lainnya oleh agen politik. Signal ini bukan hanya untuk pilkada akan tetapi juga buat pilpres dan pileg kita. Apalagi persoalan E-KTP sebagai syarat untuk memilih dipenuhi ketidakjelasan, ada daftar pemilih yang tidak mempunyai NIK dan KK.
Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) menduga ada upaya terencana dan terorganisir untuk mencurangi pemilu 2019. Bila pemerintah tidak mampu membenahi invalidnya data pemilih maka akan muncul dugaan kuat bahwa kecurangan dilakukan pemerintah. Ini bukan hal sepele sehingga upaya koalisi GERINDRA dan Demokrat untuk mencegah kecurangan itu patut didukung.
Pengalaman SBY sebagai mantan presiden menjadi berguna dalam mencegah kecurangan tersebut. SBY paham betul setiap upaya tersebut, SBY pastinya juga memiliki cara efektif dalam mencegah kecurangan tersebut. Puluhan juta data invalid dengan mudahnya menjadi tiket bagi pemilih siluman. SBY tentu sangat paham dengan modus ini, SBY dan Prabowo bila bekerjasama tentu akan menghadirkan pemilu, baik pilpres maupun pileg yang jujur dan adil.