Ketum HMI Mataram: Aksi Biadab Aparat Kepolisian, Copot Kapolda NTB

Ketum HMI Mataram: Aksi Biadab Aparat Kepolisian, Copot Kapolda NTB

HARIANNKRI.COM – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mataram, (HMI Mataram) Andi Kurniawan mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Polres Sumbawa Besar saat melakukan aksi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat. Ia meminta Kapolri untuk mencopot Kapolda NTB.

Di era demokrasi ini, sebagai buah reformasi, kebebasan berpendapat dan berekspresi dijamin Undang-undang, kritik atau aksi demonstrasi secara nalar konstruktif harus dilindungi dan dihargai secara konstitusional.

Setelah dikaji lebih dalam kasus pemukulan anggota HMI Sumbawa Besar oleh aparat Kepolisian wilayah hukum Polres setempat. Tindakan ini mengundang reaksi keras dari HMI Mataram.

“Secara kelembagaan, kami kutuk tindakan represifitas oknum Polres Sumbawa Besar. Lagi- lagi itu tidak di benarkan secara aturan. Juga mengundang luka bagi seluruh kader HMI,” cetus Ketua Umum HMI Mataram, Andi Kurniawan, Minggu (5/5/2019).

Lanjut Andi Kurniawan, setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil. Serta perlakuan yang sama dihadapan hukum sebagaimana di atur dalam pasal 28 UUD 1945.

HMI Mataram: Aksi Biadab Aparat Kepolisian, Copot Kapolda NTB

Dari pantauan media ini, pada saat aksi mahasiswa yang tergabung di HMI Mataram, mendapat perlawanan yang sama di depan halaman kantor KPU NTB.

“Yang terjadi adalah aparat kepolisian kembali melakukan tindakan represif dalam menangani aksi demonstrasi yang dilakukan HMI Mataram. Aksi saling dorong antar mahasiswa dan aparat, banyak memakan korban,”ujarnya.

Atas kejadian tersebut beberapa kader mengalami luka-luka. Menurutnya, ini pertanda bahwa mental negara sedang dalam keadaan darurat HAM. Miskin perlindungan terhadap hak manusia yang paling asasi. Hal ini dibuktikan oleh tindakan aparat yang memperlihatkan sikap arogansinya yang diluar batas kewajaran.

Lebih lanjut, Andi meminta agar Kapolda NTB yang baru, Nana Sujana, agar mundur dari jabatan, jika tidak mampu menstabilkan keadaan.

“Jika kehadirannya di NTB membawa malapetaka bagi keamanan masyarakat. Maka Kapolri segera mencopot pak Kapolda yang baru,” tegas Andi Kurniawan. (ARF)

Loading...