Polsek Misool Akan Tindaklanjuti Bom Ikan Di Kepulauan Sembilan Raja Ampat

Polsek Misool Akan Tindaklanjuti Bom Ikan Di Kepulauan Sembilan Raja Ampat
Kapolsek Misool Ipda Suhardi

HARIANNKRI.ID – Pemakaian bom ikan terjadi di perairan laut Pulau Tikus Distrik Kepulauan Sembilan Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat baru-baru ini. Hal ini membuat warganet pertanyakan kinerja Satpolair Polres Raja Ampat.

Aksi pengeboman tersebut diduga kuat dilakukan oleh oknum nelayan asal Sorong. Penggunaan bom ikan adalah tindakan melanggar hukum itu diketahui sejumlah warganet dari sebuah postingan akun media sosial Facebook bernama Insereni Ratulaut di grup Gempar Emas Raja Ampat jilid II, Senin, (5/7/2021) lalu.

Kapolres Raja Ampat, melalui Kapolsek Misool, Ipda Suhardi, yang dihubungi via telephone seluler menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti informasi dari warga masyarakat tersebut. Dikatakan, pelaku penggunaan bom ikan sering terjadi di Distrik Kepulauan Sembilan diduga berasal dari Sorong. Untuk mengantisipasi hal itu, pihak kepolisian bekerja sama dengan TNI yang bertugas dan juga melibatkan masyarakat sering melakukan partroli rutin.

“Pengeboman ikan yang terjadi di pulau-pulau di Kepulauan Sembilan diduga pelaku berasal dari Sorong, Namun untuk mengantisipasi hal itu pihak kepolisian Polsek Misool, Babinsa, dan masyarakat adat yang bertugas di wilayah hukum dimaksud rutin melakukan patroli,” katanya.

Dijelaskan Suhardi, Pihaknya terus melakukan patroli di daerah yang anggap rawan terjadi pengeboman ikan yang meresahkan warga masyarakat setempat.

“Anggota saya patroli terus dengan masyarakat adat. Cuma pelaku pengeboman itu pintar. Kalau melihat patroli langsung menghilang, Saat ini patroli lagi keluar dengan orang-orang dari Kepulauan Sembilan,” beber Kapolsek Misool.

Polsek Misool Sebut Kendala Patroli Cegah Penggunaan Bom Ikan di Kepulauan Sembilan

Ia menambahkan, patroli digelar untuk mencegah terjadinya kegiatan penangkapan ikan dengan cara yang tidak rama lingkungan tersebut. Namun ia mengakui, untuk melakukan patroli rutin dalam mengawasi sumber daya alam di daerah ini membutuhkan bahan bakar minyak yang cukup banyak. Hal ini dikarenakan wilayah Kepulauan Sembilan yang dijangkau cukup jauh dan terluar di wilayah kerjanya.

“Yang jelas kita patroli tiap minggu. Cuma itu sudah Kepulauan Sembilan ini kan jauh sekali, butuh BBM yang bukan sedikit. Jadi untuk patroli setiap seminggu satu kali, kita laksanakan patroli,” ucapnya.

Namun ia menegaskan, pihaknya menindaklanjuti informasi yang beredar di media sosial Facebook dan juga media online terkait kegiatan pengeboman ikan di Kepulauan Sembilan.

“Kami dari Polsek Misool sudah laksanakan patroli rutin, sementara menindaklanjuti informasi di Facebook itu,” tutup Suhardi. (HSG)

Loading...