Imbas dr Terawan Dipecat, Dar Edi Yoga: Saatnya Dibentuk Organisasi Baru Diluar IDI

Imbas dr Terawan Dipecat, Dar Edi Yoga: Saatnya Dibentuk Organisasi Baru Diluar IDI
Pendiri Beranda Ruang Diskusi Dar Edi Yoga mempertanyakan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memecat secara permanen dr Terawan

HARIANNKRI.ID – Pendiri Beranda Ruang Diskusi Dar Edi Yoga mempertanyakan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memecat secara permanen dr Terawan dari keanggotaan. Ia merasa, dengan pemecatan dokter yang diklaimnya memiliki sejumlah prestasi nasional dan internasional tersebut, maka sudah saatnya dibentuk organisasi profesi kedokteran tandingan.

Dar Edi Yoga mengatakan, pemecatan Prof DR Dr Terawan Agus Putranto, SpRad (K) RO dari keanggotaan IDI secara permanen telah mengejutkan banyak pihak. Menurutnya, keahlian dokter tersebut telah diakui di tingkat dunia.

“Hal itu dibuktikan ketika Terawan dipercaya menjabat sebagai Ketua Kehormatan International Committee of Military Medicine (ICMM-red) sejak tahun 2019. Sebelumnya, Terawan menjadi Ketua ICMM dari tahun 2015-2017,” kata Dar Edi Yoga dalam pernyataannya, Minggu (27/3/2022).

Ia melanjutkan, pria yang terakhir berpangkat Letnan Jenderal di TNI Angkatan Darat itu juga sukses memimpin RSPAD Gatot Soebroto. Pada tanggal 3 Maret 2018, RSPAD menerima akreditasi dari Joint Comission International (JCI) yang markas pusatnya di Amerika Serikat. Penghargaan bertaraf internasional ini menjadikan RSPAD sebagai satu-satunya RS militer di dunia yang meraih akreditasi internasional tertinggi.

Penasihat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) inipun menyayangkan apa yang dilakukan IDI terhadap dr Terawan. Dar Edi Yoga mengaku miris melihat dokter Terawan yang diakui dunia justru dipecat di negeri sendiri.

“Ya, kita tahu dokter Terawan itu pengalamannya selangit dalam bidang kedokteran. Ketua Dokter Militer Dunia pernah dijabatnya. Miris, kok dipecat di tanah air tempat dia mengabdikan ilmunya,” tegasnya.

Dar Edi Yoga: Saatnya Dibentuk Organisasi Baru Diluar IDI

Dar Edi Yoga pun menyebut, tak pelak, pemecatan oleh IDI tersebut mengguncang banyak pihak. IDI sebagai organisasi profesi kedokteran dinilai arogan dan tendensius telah memecat Terawan.

“Kini, sorotan tajam sejumlah pihak tertuju langsung ke organisasi kedokteran itu. IDI bahkan dinilai sudah saatnya direformasi. Bahkan dibuat organisasi lain atau organisasi tandingan,” imbuhnya.

ia menilai, sudah saatnya Indonesia memiliki organisasi kedokteran selain IDI. Menurutnya, IDI sebagai satu-satunya organisasi kedokteran bisa terkesan arogan dan sewenang-wenang.

“Sudah saatnya dibentuk organisasi baru di luar IDI. Organisasi lain ada pembedanya. Contohnya advokat, ada Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) dan KAI (Kongres Advokat Indonesia). Dalam profesi wartawan ada PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dan AJI (Aliansi Jurnalis Independen),” tegas Dar Edi Yoga. (OSY)

Loading...