HARIANNKRI.ID – Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), ide presiden 3 periode dan penundaan pemilu memperlemah penilaian publik atas kinerja Presiden Jokowi. Penurunan ini juga disertai dengan menurunnya penilaian publik atas kinerja demokrasi di Indonesia.
Hasil ini berdasarkan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Sikap Publik terhadap Penundaan Pemilu”. Hasil survei tersebut disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Jumat (1/4/2022).
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan, kinerja Presiden Jokowi masih dinilai positif di mata publik pada umumnya. Namun dalam setahun terakhir kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi menurun dari 77 persen pada survei Maret 2021 menjadi 64,6 persen pada survei terakhir Maret 2022.
“Ada kecenderungan gagasan penundaan pemilu dan presiden 3 periode berkontribusi pada menurunnya tingkat kepuasan publik atas kinerja presiden,” kata Deni.
Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Pasca Ide Presiden 3 Periode dan Penundaan Pemilu
Lanjutnya, dalam data tabulasi silang, terlihat bahwa sikap warga yang pada umumnya menolak usulan penundaan pemilu menurunkan sentimen positif atas kinerja presiden Jokowi. Ada 72 persen dari pendukung penundaan pemilu karena alasan Covid-19 yang puas atas kinerja presiden. Sementara pada yang menolak penundaan pemilu, hanya 60 persen yang puas pada kinerja Presiden Jokowi.
Deni menambahkan bahwa temuan ini konsisten dengan evaluasi warga atas arah perjalanan bangsa dan kinerja demokrasi. Ada 83 persen dari pendukung pemilu ditunda karena alasan Covid-19 yang menyatakan negara sedang bergerak ke arah yang benar. Angka ini menurun pada mereka yang tidak setuju penundaan pemilu, 67 persen.
Deni menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, penilaian positif atas arah berjalanan bangsa turun dari 80 persen pada survei Maret 2021 menjadi 68 persen dalam survei Maret 2022.
Hal yang sama terjadi pada evaluasi atas kinerja demokrasi. Warga yang setuju ide penundaan pemilu karena alasan pandemi, 72 persennya puas atau sangat puas atas jalannya demokrasi. Sementara yang menolak penundaan pemilu, hanya 60 persen yang merasa puas atau sangat puas atas jalannya demokrasi.
“Tren kepuasan terhadap jalannya demokrasi dalam setahun terakhir mengalami pelemahan dari 71,9 persen pada survei Maret 2021 menjadi 61,7 persen dalam survei Maret 2022,” ujar Direktur Riset SMRC ini. (OSY)