HARIANNKRI.ID – Proyek pembangunan Alun-alun dan Kapal Mendoan yang dikabarkan menelan dana anggaran puluhan miliar sampai saat ini belum diresmikan. Namun beberapa lampu penerangan sudah banyak yang rusak, terutama yang berlokasi di jantung kota Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
Pantauan hariannkri.id, beberapa pengunjung Alun-alun dan Kapal Mendoan mengaku sangat menyayangkan banyaknya lampu yang sudah rusak. AS, salah satu pengunjung mengatakan, hingga saat ini proyek pembangunan tersebut belum diresmikan oleh pemerintah daerah. Sayangnya, beberapa titik lampu penerangan sudah banyak yang mati. Padahal pembangunan itu dinilainya menelan biaya yang sangat besar.
“Setahu saya renovasi pembangunan Alun-alun dan kapan Mendoan belum diresmikan. Tapi lampunya sudah banyak yang rusak. Padahal proyek itu anggaran puluhan miliar rupiah,” kata AS, Sabtu (30/11/2024).
AS mengaku sangat mengeluhkan dan menyayangkan hal itu. Sebab proyek pembangunan tersebut menelan anggaran yang menurutnya sangat fantastis. Ia berharap segera ada pembenahan terkait adanya lampu yang sudah rusak karena seharusnya masih dalam pertanggungjawaban pihak pelaksana proyek.
“Kami selaku pengunjung sangat kecewa melihat hal ini. Masa proyek belum selesai sudah pada rusak. Lha menurut saya, ini sangat janggal dan anehlah. Ya semoga saja dari pelaksana proyek segera membetulkan lampu yang rusak,” keluh warga Kebumen ini.
Dibeberkan AS, lampu yang rusak bukan hanya di tikungan pojok depan Kantor Pos saja. Di depan Masjid Agung sebelah barat Alun-alun, bahkan di depan kantor Pendopo Kabumian Kebumen juga banyak yang sudah mati. Dirinya menduga, demi keuntungan pribadi, proyek tersebut dikerjakan asal jadi dan menyalahi standar yang ditentukan.
“Coba lihat lampu di tikungan sebelah timur bagian selatan kapal Mendoan, depan Masjid Agung, bahkan yang di depan kantor Pendopo Kabumian. Hampir semuanya mati,” bebernya.
“Saya kira, demi mendapat keuntungan besar. Makanya pengerjaan proyek ini asal jadi saja. Kinerjanya perlu dipertanyakan, sebab sangat bobrok sekali. Mungkin Dinas selaku pengawas lapangan mungkin hanya tidur alias masa bodoh,” tuturnya.
Sementara itu, RO, warga Kebumen yang biasa nongkrong di Alun-alun dan sekitaran Kapal Mendoan mengatakan, dirinya melihat lampu penerangan yang mengelilingi Alun-alun sudah lama mati. Seolah-olah tidak ada tanggapan dari pihak terkait.
“Sebenarnya sudah lama saya tahu kalau lampu penerangan banyak yang mati, tapi ga tahu pengelolanya kok tidak segera dibetulkan dan seperti disengaja dibiarkan begitu saja. Masa bodohlah seperti itu maksudnya,” ungkapnya.
RO mengaku tidak tahu kapan akan dilakukan pembenahan terkait lampu tersebut. Yang pasti, ia berharap agar Alun-alun dan kapal Mendoan terlihat terang kembali.
“Mau sampai kapan akan seperti ini terus. Yang jelas kurang terang di beberapa titik sekitar lokasi. Menurut saya jika lampu semuanya nyala maka tempat ini nampak lebih indah dan ramai pengunjung. Terutama anak-anak muda yang suka nongkrong,” imbuhnya.
Terpisah, salah satu juru parkir di sekitaran lokasi, PR membenarkan, lampu penerangan tersebut sudah lama tidak menyala. Terkait kendala atau hal lain yang mrmbuat tidak segera diperbaiki, ia mengaku tidak tahu penyebabnya.
“Memang benar lampu itu sudah banyak yang mati. Tapi untuk sebab musababnya apa, saya tidak tahu menahulah,” ucapnya.
Sebenarnya, lanjut PR, permasalahan ini sudah dikeluhkan warga sekitar serta pengunjung sejak lama. Mereka bertanya-tanya, kenapa lampu banyak yang mati belum juga diperbaiki. Mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab, RO juga tidak tahu.
“Pengunjung banyak yang tanya. Kenapa lampunya banyak yang mati? Siapa yang bertanggung jawab? Kenapa tidak dibetulkan? Karena memang tidak tahu dan tidak faham, jadi saya jawab tidak tahu saya terkait hal itu,” pungkasnya. (SND)