HARIANNKRI.ID – Perhelatan Musyawarah Wilayah (Musywil) Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Ke-18 dinilai menghasilkan keputusan yang cacat dan melanggar hukum. Pasalnya. Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah dan Steering Committee (SC) secara sepihak mengambil alih persidangan dan menetapkan hasil Musywil.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kota Cirebon Dien Yani Arief di Warung Kopi Tugu pahlawan jalan Stadion Bima Kota Cirebon, Selasa (24/12/2024). Ia menyoroti “praktik kotor” Musywil Pemuda Muhammadiyah Jabar yang digelar di Bandung 21-22 Desember 2024 lalu.
“Tidak seharusnya hasil sidang ditetapkan. Karena beberapa saat sebelumnya, forum menyepakati menolak hasil e-voting yang banyak menimbulkan polemik,” kata Arief.
Ketua PD PM Kota Cirebon ini menjabarkan, polemik yang terjadi diantaranya ada kesalahan (error) di tengah perhitungan. Sisten e-voting sempat di-reset di tengah perhitungan. Legalitas aplikasi dan server yang hanya dipegang oleh operator.
“Maka forum dan juga Panlih (Panitia Pemilihan-red) mengetuk putusan. Diputuskan untuk mengadakan pemungutan ulang dengan manual voting,” ujarnya.
Sebetulnya, lanjut Arief, ada hal yang menarik dibalik penetapan hasil Musywil PW Pemuda Muhamadiyah Jabar 2024. Ia beberapa saat sebelumnya, terjadi pertemuan antara oknum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah dengan oknum PW Muhammadiyah di sebuah Hotel di Jalan Soekarno Hatta.
“Yang lebih menggelikan lagi, ada Pimpinan PW PM terlibat dalam kongsi jahat tersebut. Begitu menjijikannya para Pimpinan mencoba cawe-cawe dengan terbuka di ruang Kopi. Jelas terlihat dari foto dan video yang beredar di grup-grup peserta. Gelak tawa mereka merumuskan pemenangan kelompoknya,” tegasnya.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Cirebon pun sangat menyayangkan momen tersebut. Baginya, seorang Pimpinan harusnya bisa menjadi Uswah (teladan) bagi anggota ataupun kelompoknya.
“Bukan malah mempertontonkan memecah-belah persatuan. Musti diingatkan dengan Kalam Allah; Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Qur’an Surat As-Shad ayat 26,” seru Arief.
Ia mengingatkan, nafsu kekuasaan memang susah untuk dibendung. Hal itu terlihat jelas dari sembrononya para oknum yang tiba-tiba mendorong SC untuk segera mensahkan hasil yang cacat.
“Dari sini kita belajar, tak ada etika politik dalam Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat tahun 2024 ini. Mereka secara ugal-ugalan memecah belah persatuan Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat. Apakah tidak bisa mereka mencoba menahan nafsu kuasa mereka? Ingat, Muhammadiyah ini ruang ibadah dan perjuangan untuk ummat. Bukan ruang politik Kotor,” tukas Arief.
Mungkin, tambahnya, PP Pemuda Muhammadiyah dan juga PP Muhammadiyah harus melihat kondisi ini sebagai peringatan serius. Bahwa telah terjadi praktek penyalahgunaan kekuasaan di tubuh organisasi yang didirikan Kyai Haji Ahmad Dahlan ini.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah ini menekankan, forum yang sempat menyetujui pemilihan ulang dengan manual voting, untuk melihat secara nyata bahwa hasil yang muncul tidak ada kecurangan. Juga tidak terjadi penyalahgunaan sistem.
“Malah hal ini dianggap panghamburan waktu. Apalagi yang harus diikhtiarkan untuk menemukan jalan kebenaran. Ketika ikhtiar untuk double check kebenaran saja dianggap remeh oleh mereka. Mudah-mudahan taufik dan hidayah Allah membersamai kita. Wallahualam bisshawab,” tutup Dien Yani Arief. (OSY)