HARIANNKRI.ID – Warga Kedungbulus mengeluhkan keberadaan kandang ayam yang terletak di desa Sembirkadipaten, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Kandang tersebut dinilai menjadi penyebab munculnya banyaknya lalat dan bau tak sedap.
Hal tersebut disampaikan salah warga Desa Kedungbulus berinisial NU. Rumahnya berdekatan dengan lokasi kandang ayam, sekira 100 meter. Dia menyampaikan, sejak adanya kandang ayam tersebut setiap mendekati masa panen di rumahnya selalu banyak lalat dan bau yang tak sedap.
“Sejak ada kandang ayam sebelah rumah, hampir setiap menjelang panen, rumah kami selalu banyak lalat dan bau bangkai,” terang NU saat dikonfirmasi hariannkri.id di rumahnya, Selasa (22/04/2025).
Dia mengaku pernah mengadukan permasalahan tersebut ke Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungbulus. Agar segera ada penyelesaian permasalahan yang dihadapinya dan warga Desa Kedungbulus. Menurutnya, keberadaan kandang ayam tersebut sangat menggangu pernapasan lingkungan sekitar. Terlebih bagi anak-anak kecil, ditambah pada saat musim hujan, gangguan tersebut menjadi kian memprihatinkan.
“Hampir satu mingguan ini timbul bau yang kurang sedap. Untung berkahnya bagi pemilik usaha. Sebaliknya, musibah untuk lingkungan sekitar,” ujarnya.
NU berharap, agar pemilik kandang ayam di desa Sembirkadipaten dimaksud agar menjaga kebersihan kandangnya. Sebab lingkungan Kedungbulus tidak melarang terkait usaha tersebut. Tetapi tidak pula kemudian merugikan lingkungan.
“Kami tidak melarang siapapun memiliki usaha, tapi jangan merugikan orang lain. Kalau masih seperti ini, tolong pindah lokasi. Jangan dekat dengan lingkungan padat penduduk,” harapnya.
Tanggapan Pemerintah Desa Kedungbulus
Sekertaris Desa (Sekdes) Kedungbulus Priyono membenarkan adanya aduan dari warganya. Ia mengungkapkan, warganya sudah mendatangi balai desa. Mereka mengadukan keberadaan kandang ayam yang berlokasi di lingkungan padat penduduk.
“Memang benar warga kami sudah mengadukan adanya bau bangkai. Kami menduga, berasal dari kandang ayam milik warga desa sebelah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Pemdes sebetulnya sudah menindaklanjuti permasalahan tersebut. Pemdes sudah bersurat dengan pihak-pihak terkait. Selanjutnya, Pemdes Kedungbulus pun berkomunikasi dengan Kepala Desa (Kades) Sembirkadipaten supaya segera ada penyelesaian dengan warganya.
“Hari ini kami sudah bersurat ke Dinas Kelautan Perikanan dan Lingkungan. Dengan tembusan Kepala Dinas (Kadis-red) Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP-red) Kebumen, ForkopiMcam, Kepala Puskeswan Prembun dan juga Kades Sembirkadipaten,” imbuhnya.
Saat hariannkri.id datang ke Balai Desa Sembirkadipaten untuk menemui Kadesnya, yang bersangkutan tidak berada di kantor. Sekdes Sembirkadipaten Marten Sulaiman mengatakan, bahwa saat ini Kades sedang keluar.
“Pak Kades-nya saat ini tidak di kantor. Mungkin masih di rumah. Silahkan datang ke sana jika ada sesuatu yang penting harus dibicarakan dengan pak Kades,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa Pemdes Sembirkadipaten saat juga sudah menerima surat tembusan dari Desa Kedungbulus terkait kandang ayam tersebut. Terkait keputusan pemecahan masalah kandang ayam yang berada di wilayah Desa Sembirkadipaten, semua tergantung kebijakan Kades.
“Tadi pagi kami menerima surat tembusan dari Desa Kedungbulus. Tapi untuk permasalahan kandang ayam yang masuk di wilayah Desa Sembirkadipaten, jujur tidak berani memberikan keterangan sebelum ada perintah pak Kades. Takut disalahkan,” tambahnya.
Terpisah, YP selaku pemilik kandang ayam mengetahui adanya keluhan warga tetangga desa terkait usahanya. Ia juga mengaku sudah menerima teguran dari Kades Sembirkadipaten melalui via WhatsApp beberapa hari yang lalu. Setelah mendapatkan teguran dari Kades setempat, dirinya langsung menyemprotkan obat penghilang bau. Tujuannya untuk meminimalisir bau menyengat seperti yang dikeluhkan oleh warga.
“Memang kemarin saya sudah ditegur oleh pak Kades sini. Terkait keluhan bau yang menyengat di lingkungan warga desa sebelah. Setelah ditegur, saya langsung menyemprotkan obat ke sekitar kandang supaya tidak ada bau. Seperti yang dikeluhkan warga,” jelasnya.
Menurut dia, adanya bau menyengat kemarin disebabkan penumpukan jumlah ayam. Sebab harga saat ini sangat jatuh dan perusahaan juga enggan mengambil ayam dari kandangnya.
“Bau menyengat itu disebabkan ayam tidak bisa keluar dan menumpuk di kendang. Sebab dari PT (perusahaan terkait-red) sendiri tidak mau menerima karena terkendala harga ayam saat ini yang murah,” pungkasnya. (SND)