HARIANNKRI.ID – Perbincangan panjang terkait mobil hibah untuk Desa Tambakprogaten Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah terselesaikan dengan digelarnya pertemuan antara perangkat desa dengan warga. Seluruh undangan yang hadir akhirnya memahami kondisi sebenarnya dan sepakat bersama-sama menjaga ketentraman desa.
Desa (Kades) Tambakprogaten Muslikhudin mengatakan, mobil hibah desa Tambakprogaten memang sempat menjadi perbincangan warga. Kades sempat dituding tidak transparan terkait penggunaan mobil operasional layanan sosial tersebut.
Melihat gelagat tersebut, Muslikhudin akhirnya membuat undangan kepada lembaga ke Kantor balai desa untuk membahas persoalan yang ada. Ia merasa perlu mengambil langkah cepat ketentraman warga desa Tambakprogaten.
“Setelah mendengar kabar soal mobil yang dihibahkan ke pemdes, saat itu pula kami selaku pemdes langsung mengundang BPD dan ketua RT ke kantor desa Tambakprogaten. Untuk membahas persoalan itu supaya tidak menjadi bola liar di masyarakat luas. Juga agar tidak menuduh bahwa pemdes mengotak-atik bantuan mobil tersebut,” kata Muslikhudin saat dikonfirmasi hariannkri.id di rumahnya, Sabtu (31/05/2025).
Mukhlisin menekankan, Pemdes mengundang BPD dan semua Ketua RT bukan tanpa sebab yang jelas. Ia tidak ingin masalah tersebut menjadi semakin panjang bahkan menjalar ke tuduhan bahkan fitnah.
“Kenapa kami mengundang mereka ke balai desa? Yang jelas supaya permasalahan mobil hibah ini selesai terang benderang. Dan masyarakat tidak lagi menuduh kami. Yaitu mengotak-atik hadiah atau hibah yang saat ini sudah menjadi aset desa Tambakprogaten,” tegasnya.
Ia menjelaskan, rapat pembahasan serta penyelesaian permasalahan tersebut dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Mei 2025 sekira pukul 10.00 WIB. Hadir pada pertemuan tersebut BPD dan seluruh ketua RT. Pada pertemuan tersebut, Kades Tambakprogaten pun memberikan penjelasan secara detail terkait mobiil hibah tersebut.
“Rapat di balai desa bersama pemdes dan dihadiri ketua BPD yang mewakili serta ketua RT setempat. Lha Alhamdulillah, setelah pemdes memberikan penjelasan kepada mereka yang hadir. Rapat dilaksanakan pada hari Senin (19/05/2025) lalu sekitar jam 10.00 WIB. Akhirnya semua clear (mengerti permasalahan sesungguhnya-red) dan dianggap selesai,” lanjutnya.
Senada, salah satu perangkat Desa Tambakprogaten, MR membenarkan adanya pertemuan membahas masalah mobil hibah. Ia mengungkapkan, bahwa persolan tersebut sudah diselesaikan di kantor balai desa dengan mengundang lembaga desa beberapa hari yang lalu.
“Memang benar bahwa pemdes sudah mengundang BPD dan ketua RT setempat ke balai desa untuk membahas permasalahan itu. Beberapa hari yang lalu,” ujarnya di rumahnya, Sabtu (31/05/2025).
Salah satu ketua RT setempat, EK juga membenarkan dirinya hadir dipertemuan tersebut. Ia menuturkan, terkait mobil aset desa yang sempat dipermasalahkan masyarakat, sudah terselesaikan. Kades Tambakprogaten sudah mengklarifikasi di balai desa bersama-sama dengan pemdes setempat. Karenanya, masalah tersebut dianggap selesai dan tidak ada masalah sama sekali.
“Soal mobil aset desa menurut saya sudah selesai. Sebab pada hari Senin 19 Mei 2025 kami mewakili warga diundang ke balai desa untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Karena pihak pemdes sudah menjelaskan semuanya. Lalu apalagi yang harus dipermasalahkankan? Kan sudah jelas kegunaannya,” tuturnya di kediamannya, Sabtu (31/05/2025).
Terpisah, salah satu warga sekitar, SU mengaku bersyukur atas terjadinya pertemuan tersebut. Ia berharap, tidak ada yang mempertanyakan kembali masalah mobil hibah, karena memang sudah diselesaikan cara dengan duduk bersama.
“Syukur Alhamdulillah jika masalah aset desa sudah selesai.Kkami selaku warga ikut senang. Semoga ke depan, warga sekitar sudah tidak mempermasalahkan lagi,” katanya.
Ia menambahkan, selaku warga, SU merasa prihatin dengan posisi Kades Tambakprogaten saat ini. Menurutnya, Muslikhudin sudah berjuang demi desa yang dipimpinnya, malah mendapatkan perlakuan negatif dari warganya sendiri.
“Sebenarnya saya kasihan sama Kades-nya. Karena pak Kades sudah berjuang demi kemajuan desa, malah disudutkan oleh warganya sendiri,” pungkasnya. (SND/UMI)