HARIANNKRI.COM – Pengamat kebijakan publik Sudarsono Hadisiswoyo mengingatkan bahwa seorang pemimpin yang dicintai rakyat harus berani memperjuangkan fakta kebenaran yang dititipkan rakyat kepadanya. Tidak boleh ada keraguan sedikitpun, karena pada dasaarnya rakyat menitipkan kebenaran dipundaknya.
Sejumlah agenda akan dijalani untuk memutuskan sengketa Pilpres 2019 yang telah diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kedua pihak paslon dan KPU RI juga sudah menyiapkan segala kekuatannya menghadapi sidang tersebut.
Agenda sidang akan dimulai dengan sidang pemeriksaan pendahuluan yang rencananya akan dilaksanakan pada 14 Juni 2019.
Tujuang persidangan ini adalah untuk memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan, dan mengesahkan alat bukti dari pemohon. Tujuang sidang ini memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan, dan mengesahkan alat bukti dari pemohon.
Selanjutnya sidang pleno pemeriksaan persidangan. Sidang ini akan digelar pada 17 sampai 24 Juni 2019. Sidang ini mendengar jawaban termohon, keterangan pihak terkait, keterangan Bawaslu, keterangan saksi ahli, serta memeriksa alat bukti.
Fase selanjutnya adalah rapat permusyawaratan hakim pada 25 sampai 27 Juni 2019. Keseluruhan agenda ini akan ditutup dengan sidang pleno pengucapan putusan pada 28 Juni 2019.
Saat dihubungi melalui pesan WA, Rabu (5/6/2019), Sudarsono Hadisiswoyo mengingatkan kepada para pemimpin agar tetap memperjuangkan fakta kebenaran. Kenyataan bahwa sidang MK tersebut digelar, karena ada keinginan rakyat yang harus diperjuangkan.
“Seorang pemimpin yang diperjuangkan ulama dan rakyat harus berani memperjuangkan fakta kebenaran untuk rakyatnya,” jelas Sudarsono Hadisiswoyo.
Lanjutnya, keberanian tersebut haruslah muncul dari diri sang pemimpin sendiri. Bukan karena dorongan dari berbagai pihak atau kepentingan. Seorang pemimpin, seharusnya tidak pernah ragu apalagi ataupun takut.
“Tanpa perlu ragu-ragu atau menunggu didorong terlebih dahulu. Dan tidak perlu takut,” ujar Sudarsono Hadisiswoyo.
Sudarsono Hadisiswoyo mengingatkan, apapun yang terjadi, selama pemimpin tersebut meperjuangkan fakta kebenaran, maka semua pihak akan melindunginya. Karena seorang pemimpin sejatinya mewakili keinginan rakyat
“Secara otomatis ulama beserta rakyatnya pasti akan menjaga juga melindungi pemimpin tersebut,” tegas Sudarsono Hadisiswoyo. (OSY)