LMA Papua Barat Minta Direktur Etos Stop Sebar Hoaks

LMA Papua Barat Minta Direktur Etos Stop Sebar Hoaks
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, Frengky Umpain

HARIANNKRI.ID – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, Frengky Umpain, meminta Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah untuk stop sebar hoaks. Sebagai orang yang bergerak di dunia study ilmiah, seharusnya pernyataan yang dikeluarkan berdasarkan data yang valid.

Frengky Umpain menyayangkan pernyataan Iskandarsyah pada beberapa media online. Ia menilai pernyataannya tidak berdasarkan fakta serta tidak disertai data. Sehingga informasi yang disampaikan merupakan informasi palsu atau hoaks.

Ia pun mencontohkan pernyataan Iskandarsyah tentang Paslon Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat 2020-2025 Abdul Faris Umlati SE. dan Orideko Iriano Burdam S.IP,M.Ec.Dev, ( AFU-ORI ). Iskandarsyah menyebut keduanya tidak didukung partai politik, namun faktanya di KPUD Raja Ampat hanya terdapat calon tunggal yang mendaftar, yakni AFU-ORI.

Ia memberikan salah satu pernyataan Iskandarsyah, “ hari ini beliau gembar-gembor soal dukungan parpol-parpol pemdukungnya, hari ini juga saya melihat hanya partai Golkar dan Partai Demokrat yang belum memutuskan mendukung incumbent”.

“Pernyataan Iskandarsyah tentang KPUD Raja Ampat yang dinilai melanggar aturan pun adalah pembohongan. Karena tahapan pendaftaran paslon telah dilaksanakan sesuai PKPU Nomor 5 Tahun 2020, dan peraturan Pilkada lainnya yang berlaku. Bahkan diberikan tambahan waktu pendaftaran hingga tanggal 13 September 2020. Karena hanya satu Paslon saja yang mendaftar,” kata Frengky dalam pernyataannya, Sabtu (19/9/2020).

Ia menambahkan, ada pasangan calon lain yang mendaftar pada batas akhir waktu tambahan pendaftaran. Pasangan tersebut Manuel Pieter Urbinas SPi.MSi dan Hasan Makasar SPd. Namun pasangan tersebut tidak memiliki syarat mutlak B1 KWK sehingga berkasnya dikembalikan.

Frengky sangat menyayangkan orang sekelas Direktur Eksekutif sebuah lembaga survey yang berada di pusat ibukota Negara, namun berbicara tidak berdasar fakta dan tidak disertai data.

“Iskandarsyah hanya melakukan praktek-praktek pesan sponsor dengan alasan peduli kepada masyarakat Raja Ampat. Hal ini terbukti dari pernyataannya yang menyarankan seorang bakal calon dari  kalangan birokrasi. Dan sudah bukan rahasia umum lagi siapa yang dimaksud Iskandarsyah,” ujarnya.

Ia menegaskan, pernyataan-pernyataan Iskandarsyah tidak didukung oleh data dan fakta di lapangan. Hal ini menunjukkan sebenarnya dia telah memberitahu kepada publik, dari siapa  informasi itu diperoleh, siapa yang memberi informasi kepada Iskandarsyah.

“Sebagai Ketua LMA Papua Barat yang berasal dari Raja Ampat, saya minta Iskandarsyah agar menghentikan menyebar berita hoaks dan melakukan pembohongan publik. Jangan jadikan Pilkada Raja Ampat untuk mencari popularitas,” tegas Frengky.

Frengky menilai, Iskandarsyah sebagai lembaga survey telah melampaui kewenangan lembaga-lembaga negara. Menurutnya, masyarakat di kampung-kampung di Raja Ampat saja tahu bagaimana etika di dalam berpemerintahan dan bernegara.

“Bagaimana seorang Iskandasyah yang seorang pimpinan lembaga ETOS justru tidak tahu etika bernegara,” katanya.

Frengky yang pernah menjadi staf Lenis Kogoya di KSP mengajak masyarakat Raja Ampat lebih fokus kepada Pilkada dan mensukseskannya ketimbang mendengar berita bohong yang disebarkan Iskandarsyah. Dikatakan pula, masyarakat harus lebih percaya lembaga resmi negara, bukan lembaga non negara.

“Percayalah tak akan ada orang lain yang akan datang membangun daerahmu selain dirimu yang mempersipakan masa depan generasimu sendiri” tutup Frengky. (HSG)

Loading...